Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Langit malam sepanjang November 2023 akan diwarnai beragam fenomena astronomi. Setidaknya ada dua peristiwa yang tergolong menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Oposisi planet Jupiter dan hujan meteor Leonid,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan Bandung, Rabu 1 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oposisi planet Jupiter akan terjadi pada 3 November 2023. Disebut oposisi karena Jupiter yang terlihat dari bumi, letaknya sejajar atau segaris lurus dan berlawanan dengan matahari. Konfigurasinya, yaitu bumi berada di tengah antara Jupiter dan matahari.
Planet terbesar di jagat tata surya itu akan berada pada posisi terdekatnya dengan bumi dan tampak sangat terang di langit malam. “Kalau yang punya teleskop besar bisa melihat piringan planet Jupiter akan agak besar,” ujar Avivah.
Saat oposisi, Jupiter akan berada pada jarak 3,98 satuan astronomi aau SA dengan diameter piringan 48,4 detik busur. Jupiter akan muncul di rasi bintang Aries dengan kecerlangan -2,9 magnitudo sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Pengamatan lain ke beberapa satelit yang mengitari Jupiter.
Dari laman Langit Selatan, ada pula oposisi planet Uranus pada 14 November yang jarak terdekatnya dengan bumi, yakni 18,63 satuan astronomi. Lewat teleskop, planet yang bergerak menggelinding itu akan terlihat seperti titik berwarna biru kehijauan. arahkan teleskop ke rasi Aries. Uranus akan terlihat di rasi Aries dengan kecerlangan 5,7 magnitudo.
Sementara itu hujan meteor Leonid akan berlangsung dari 3 November – 2 Desember 2023. Waktu puncaknya pada 17 – 18 November dengan jumlah 15 meteor per jam berkecepatan 71 kilometer per detik. Akan muncul dari rasi bintang Leo yang akan terbit tengah malam pada pukul 00.20 WIB di arah antara timur – timur laut.
Selain itu ada hujan meteor Taurid Utara dari rasi Taurus sejak 13 Oktober hingga 2 Desember. Puncaknya pada 12 November sebanyak 5 meteor per jam yang melesat 29 kilometer per jam. Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung hingga awal November menjadi atraksi menarik di langit, apalagi dengan kehadiran bola api.
Kemudian ada hujan meteor alpha-Monocerotid mulai 15 – 25 November dari rasi Canis Minor. Saat puncaknya pada 21 November, bisa melesat lima meteor per jam.