Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena solstis atau titik balik matahari terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Juni dan Desember, tepatnya antara tanggal 20-21. Fenomena solstis merujuk pada posisi matahari berada paling selatan terhadap ekuator langit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena solstis bukanlah suatu hal yang berbahaya, melainkan hanya fenomena astronomi yang biasa terjadi. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir akan fenomena solstis yang biasa terjadi pada 21 Desember setiap tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun yang pasti, sebagaimana dilansir dari National Geographic, saat belahan bumi utara condong dan lebih dekat ke arah matahari, pancaran radiasi matahari yang diterima bumi lebih besar dan lebih lama. Akibatnya, di belahan bumi utara mengalami durasi siang lebih pendek dibandingkan belahan bumi selatan.
Secara umum, durasi siang di bawah lingkar kutub utara (lintang 65,7 derajat, misalnya) sebesar 3,1 jam. Bahkan, terdapat beberapa negara belahan bumi utara hanya mengalami durasi siang kurang dari enam jam.
Dihimpun dari edukasi.sains.lapan.go.id, berikut ini daftar negara yang mengalami durasi siang kurang dari 6 jam akibat fenomena solstis:
- Helsinki (Finlandia): 5,85 jam
- Anchorage (Alaska, Amerika Serikat): 5,5 jam
- Kep. Faroe (Denmark): 5,15 jam
- Fairbank (Alaska, Amerika Serikat): 3,75 jam
- Nuuk (Greenland): 3,75 jam
- Reykjavik (Islandia): 3,75 jam
- Oulu (Finlandia): 3,65 jam
- Lulea (Swedia): 3,2 jam
Selain itu, juga terdapat beberapa negara yang mengalami durasi waktu siang lebih dari 12 jam, yakni sebagai berikut:
- Argentina/Chili: 17,25 jam
- Kepulauan Malvinas/Falkland (Argentina): 16,7 jam
- Tasmania (Australia): 15,25 jam
- Melbourne (Australia): 14,8 jam
- Tanjung Harapan (Rep. Afrika Selatan): 14,45 jam
- Perth (Australia): 14,45 jam
- Madagaskar (Afrika): 13,3 jam
- Kupang (Indonesia): 12,75 jam
- Pulau Jawa (Indonesia): 12,55-12,45 jam
HARIS SETYAWAN