Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah punya wacana untuk menyetop ekspor pasir kuarsa. Sebab, pemerintah berencana meningkaatkan nilai tambah komoditas pasir kuarsa. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pasir kuarsa terbesar di dunia. Dengan mengelola pasir kuarsa menjadi barang jadi, nilai tambahnya ikut naik.
Pasir kuarsa atau yang juga dikenal sebagai quartz crystal, adalah salah satu mineral alami yang banyak ditemukan di Indonesia. Mineral ini terbentuk dari silika dan merupakan salah satu sumber daya alam yang berharga.
Pasir kuarsa terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan kompleks. Menurut artikel dari University of Minnesota, pasir kuarsa adalah mineral yang paling umum dan ditemukan di berbagai jenis batuan seperti granit, gneiss, dan pasir kuarsa itu sendiri. Kristalnya berbentuk heksagonal dan memiliki sifat fisika dan kimia yang istimewa.
Kegunaan dalam berbagai bidang
Dalam bidang geologi, pasir kuarsa sering dianggap sebagai salah satu batu mulia karena ketahanan fisiknya terhadap erosi dan perubahan cuaca. Dengan tekstur yang tahan lama, pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan baku untuk campuran beton dan bahan perkerasan jalan.
Geology.com menyatakan bahwa kepadatannya yang tinggi membuat pasir kuarsa ideal untuk digunakan dalam campuran beton yang kuat dan tahan lama. Selain itu, pasir kuarsa memiliki daya refraktif yang tinggi, membuatnya berguna dalam pembuatan kaca.
Dalam industri kaca, pasir kuarsa dicampur dengan soda api dan kapur untuk membuat kaca yang jernih dan transparan. Manfaatnya dalam pembuatan gelas, lensa kamera, dan peralatan laboratorium membuatnya menjadi komoditas penting dalam industri ini.
Sementara itu, dalam industri pertambangan, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan abrasif dalam produksi pasir silika dan silikon karbida. Kuarsa juga sangat tahan terhadap bahan kimia dan panas.
Oleh karena itu sering digunakan sebagai pengecoran pasir. Dengan suhu leleh yang lebih tinggi dari kebanyakan logam, dapat digunakan untuk cetakan dan inti pekerjaan pengecoran biasa.
Batu bata tahan api sering dibuat dari pasir kuarsa karena ketahanan panasnya yang tinggi. Pasir kuarsa juga digunakan sebagai fluks dalam peleburan logam.
Selain dalam industri, pasir kuarsa juga memiliki manfaat dalam sektor pertanian dan pertambangan. Dalam sektor pertanian, pasir kuarsa digunakan sebagai media tumbuh dalam hidroponik, karena memiliki sifat porositas yang baik untuk penyimpanan dan drainase air.
Di Indonesia, pasir kuarsa juga menjadi perhatian karena potensinya sebagai sumber pendapatan daerah. Sebagai contoh, melansir dari linggakab.go.id, Bupati Lingga, Kepulauan Riau mencatat potensi pasir kuarsa dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pasir kuarsa memiliki potensi untuk diekspor ke luar negeri dan meningkatkan cadangan devisa negara, serta meningkatkan kinerja ekspor non migas.
Sifat piezoelektrik
Di samping itu, pasir kuarsa juga memiliki sifat piezoelektrik, yang berarti bahwa dapat menghasilkan muatan listrik saat ditekan atau ditekuk. Karakteristik ini membuat pasir kuarsa penting dalam pembuatan perangkat elektronik dan optoelektronik, seperti osilator kristal yang digunakan dalam jam tangan dan komputer.
Quartz juga digunakan dalam resonator kuarsa, yang berfungsi sebagai dasar waktu yang stabil dalam peralatan elektronik modern.
Kehadiran pasir kuarsa yang melimpah dan manfaatnya yang luas dalam berbagai industri menjadikannya sebagai sumber daya alam yang bernilai. Dari konstruksi hingga industri elektronik, pasir kuarsa memiliki peran yang vital dalam masyarakat modern dan terus menjadi komoditas penting bagi perkembangan berbagai sektor industri.
Pilihan Editor:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini