Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan di Los Angeles yang masif merupakan bencana ekologis yang tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menghasilkan berbagai zat berbahaya yang dapat berdampak pada kesehatan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain asap yang terlihat, kebakaran hutan melepaskan sejumlah polutan ke udara yang dapat berdampak serius, terutama jika paparan berlangsung dalam jangka panjang. Berikut adalah penjelasan mengenai zat-zat berbahaya yang dihasilkan dari kebakaran hutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebakaran hutan biasanya menimbulkan kabut asap. Asap tersebut, dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, mengandung sejumlah gas dan partikel kimia yang mengganggu pernapasan seperti seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formaldehid, akrelein, benzen, nitrogen oksida (NOx) dan ozon permukaan (O3).
Selain itu Particulate Matter (PM) yang sangat halus merupakan partikel yang paling mengkhawatirkan karena dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan dan dapat menembus hingga ke paru-paru. Partikel tersebut memicu dampak buruk, terutama pada kondisi khusus seperti pada manula, bayi dan pengidap penyakit paru.
Dikutip dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, kabut asap kebakaran hutan mengandung partikel-partikel mikroskopis yang dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia. Ini bisa menyebabkan iritasi tenggorokan, hidung, dan mata. Gejala gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, dan sesak napas seringkali muncul.
Dilansir dari BPBD Banda Aceh, partikel tersebut juga bisa mengakibatkan rusaknya lapisan ozon. Apabila lapisan ozon robek bisa mengakibatkan suhu di muka bumi naik dan terjadi pemanasan global, yang berakibat pada cairnya es di kutub.
Kerugian selanjutnya adalah efek rumah kaca yang ditimbulkan. Asap yang timbul menghalangi panas yang memantul dari biosfer. Sehingga panas akan memantul kembali ke permukaan dan tidak bisa keluar karena terpantul oleh asap yang ada. Apabila efek rumah kaca terus terjadi, maka hal ini dapat membuat es di kutub cair, apabila hal ini terjadi, daratan dapat tenggelam.
Pilihan editor: Hujan Turun, Los Angeles Berharap Kebakaran Hutan Terkendali