Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gambar rancangan Gedung Istana Negara baru di Kalimantan Timur dari Nyoman Nuarta yang beredar di media sosial ada dua versi. Ada yang kepala burungnya menunduk, juga ada yang menoleh ke samping seperti lambang negara Burung Garuda. Pose terbaru di video dalam akun media sosial pematung itu pada 26 Maret 2021 adalah yang menoleh.
Baca:
Facebook Tarik Kabel Bawah Laut Transpasifik, Telkom: Bisa untuk Ibu Kota Baru
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nuarta mengakui, desain awal bangunan Istana Negara berbentuk burung dengan kepala menghadap ke depan. “Kemudian saya revisi menghadap kanan supaya dari jauh siluetnya tetap bagus,” katanya, Kamis, 1 April 2021. Dia beralasan waktu pembuatan desainnya sangat singkat.
Keterlibatannya dalam perancangan Istana Negara di Ibu Kota baru saat diundang rapat koordinasi persiapan sayembara Istana di kawasan inti pusat pemerintahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Waktunya sesuai isi surat undangan pada Kamis, 27 Februari 2020. Total tertera 21 orang yang diundang, 11 di antaranya dari instansi pemerintah.
Selebihnya tertulis nama Gregorius Antar Awal, Gregorius Supie Yolodi, Isandra Matin Ahmad, ketiganya dari IAI. Selain itu Sibarani Sofian, Nyoman Nuarta, Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N. Yunianti, M. Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho. “Saya diundang sebagai satu-satunya pematung, di undangannya itu arsitek/ahli,” kata Nuarta.
Menurutnya setelah itu pihak kementerian memberi waktu 12 hari untuk menyelesaikan 12 desain, termasuk Istana Negara. “Berat banget lah, tapi saya kan punya biro arsitek,” ujarnya. Pengalamannya seperti menggarap patung raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan proyek-proyek lain. Timnya kemudian sanggup menyelesaikan semua rancangan pada waktunya walau tidak sempurna. “Jadi saya waktu presentasi, semua (desain) saya buat videonya 12 itu,” kata Nuarta.
Ketika waktu paparan desainnya digabung, ujar dia, arsitek-arsitek yang lain tidak bisa menyelesaikan. “Ada yang setengah jalan, sketsa saja saya lihat begitu,” ujar Nuarta.
Setelah paparan dalam sayembara yang disebutnya terbatas itu, tidak ada kabar lagi sampai pandemi Covid-19. Setelah mendapat kepastian dari kementerian desainnya terpilih untuk Istana Negara, Nuarta diberi waktu sebulan untuk menyelesaikan pra-rencana. “Sekarang sudah lima hari jalan, kita sedang giat-giatnya membuat model dan sebagainya,” kata dia.
ANWAR SISWADI