Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Devitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta Diadukan ke Jokowi

Surat dikirim ke Jokowi setelah masalah devitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta tak mendapat jawaban dari Anies Baswedan dan Heru Budi.

21 Desember 2022 | 16.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Jakarta mengadukan masalah devitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) ke Presiden Joko Widodo. Surat telah dikirim ke Istana Negara dengan harapan mendapat perhatian setelah sebelumnya, memorandum yang ditujukan kepada Gubernur (Anies Baswedan) dan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, tak berjawab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalina Supelli, anggota Akademi Jakarta yang juga astronom perempuan pertama di Indonesia, mengatakan surat kepada Jokowi dikirim pada 15 Desember 2022 dan telah diterima dengan bukti cap Kemensekneg 16 Desember 2022. Per hari ini, Rabu 21 Desember 2022, Akademi Jakarta masih menanti jawaban atas surat pemilik nomor 95/XII-KAJ/2022 dan lampiran 3 helai tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Akademi Jakarta kembali ke sejarah dimana Planetarium dan Observatorium digagas dan didirikan oleh Presiden RI. Maka, Presiden-lah yang selayaknya memperhatikan kelangsungan hidup fasilitas belajar masyarakat yang unik untuk segala umur dan latar sosial,” tutur Kalina via aplikasi perpesanan WhatsApp, Selasa 20 Desember 2022.

Dia menerangkan, isi surat adalah permohonan audiensi krisis Planetarium dan Observatorium Jakarta. Lampiran yang disertakan termasuk simulasi pendapatan dan pengeluaran per tahun. Selain ke Presiden, ada surat lain yang ditujukan Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Agus Widodo.

Seperti telah diungkap sebelumya, Planetarium dan Observatorium Jakarta yang berada di kompleks Taman Ismail Marzuki mengalami devitalisasi pasca-revitalisasi TIM yang dilakukan Pemerintah DKI. Semakin banyak bagian yang malah tidak bisa difungsikan setelah revitalisasi berakhir dan diresmikan September lalu.

Berikut daftar devitalisasi dan kondisi Planetarium dan Observatorium Jakarta saat ini,

1. Pertunjukan Teater Bintang

- Proyektor tidak jadi dibeli baru, padahal sudah rusak dan lewat 11 tahun masa pakai. 

- Kursi diganti tapi bukan kursi Planetarium karena bukan reclining seat.

- Mesin AC tidak berfungsi optimal. 

Planetarium dan Observatorium Jakarta setelah revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

2. Observatorium

- Observatorium Coude tidak tersentuh sama sekali. Teleskopnya sangat tua, relnya macet, bangunan gedungnya rusak dan kubahnya bocor dan rapuh.

- Observatorium Matahari Heliostat sudah rusak total.

- Observatorium Takahashi awalnya masih fungsi dan menjadi Observatorium paling aktif tapi malah dihancurkan dan diganti menjadi kolam. Tidak diberikan pergantian fasilitas.

- Observatorium ASKO diisolir, tangga akses dicopot, pintu kubah di tutup beton. Teleskop sudah tua, butuh peremajaan. Kubah sudah rapuh dan bocor. 

3. Ruang Pameran

- Tidak dianggarkan pengisian barang-barang pameran. Ruang pameran kosong melompong. Malah barang-barang bekas dan lama diminta untuk diisi kembali.

4. Ruang Lobby tertutup berkurang sebanyak 50 persen.

5. Ruang Kelas Astronomi diciutkan dan menjadi 70 persen lebih kecil dibanding yang lama.

6. Ruang Multi Media Audio Visual yang dulu lengkap dengan 100 kursi, audio dan video system, diberikan tapi kosongan tanpa fasilitas sama sekali.

7.Tidak ada Dak Observasi. Hanya ada ruang terbuka yang dilapisi kerikil. Tidak bisa untuk observasi.

8. Tidak ada ruang simpan alat optik. Dulu ada.

9. Tidak ada ruang Kesehatan. Dulu ada.

10. Tidak ada ruang Laktasi. Dulu ada.

11. Tidak ada ruang khusus Penceramah. Dulu ada.

12. Tidak ada ruang tamu khusus VIP, dulu ada.

13. Ruang kantor berkurang 50 persen.

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus