Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina akan meluncurkan Bioetanol hasil percampuran bensin Pertamax dan etanol dengan komposisi 95:5 persen pada Juni 2023. Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen di Kelompok Keahlian Koneversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), bensin dengan campuran etanol 5 persen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tri mengatakan, etanol memiliki bilangan oktan atau RON (Research Octane Number) 110. Adapun Pertamax punya RON 92. Dengan perbandingan komposisi 95:5 persen, menurutnya, RON Bioetanol bisa naik menjadi 93 atau 94 sehingga bisa memperbaiki pembakaran di dalam mesin. “Artinya produksi emisinya juga turun karena pembakarannya menjadi lebih bagus,” kata dia, Sabtu, 10 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendaraan khususnya mobil yang beredar saat ini, menurut Tri, telah dirancang pabrikan untuk bisa menggunakan etanol hingga kadar 20 persen, sehingga kemungkinan misalnya etanol akan membuat gasket atau karet menjadi melar sudah diantisipasi. “Jadi tidak akan ada masalah efek negatifnya ke kendaraan karena sudah didesain untuk etanol 20 persen,” ujarnya.
Campuran bensin dengan etanol lima persen, menurutnya, tidak bermasalah untuk digunakan mobil keluaran sejak 2000-an yang menggunakan standar emisi Euro 2 hingga sekarang. Etanol juga punya sifat detergensi yang bisa membersihkan kerak-kerak di mesin yang dilewati bahan bakar, misalkan katup hingga ruang bakar.
Secara performa kendaraan dia mencontohkan kesuksesan penggunaan bensin berkadar 15 persen yang dicampur etanol hingga 85 persen di Brasil. “Kalau pun ada masalah, secara teknologi ada solusinya,” kata Tri.
Namun begitu, dia mencatat kelemahan dari etanol lima persen atau E5 untuk campuran bensin. Masalahnya, jika tersimpan lama di tangki, campuran bensin dan etanol bisa terpisah komposisinya. “Saya belum punya data secara spesifik, kalau lebih dari dua minggu mungkin akan separasi,” ujar Tri.
Sebenarnya, menurut dia, etanol lima persen kurang stabil untuk pencampuran dengan bensin. Porsi idealnya agar stabil, yaitu mulai dari 10 persen hingga lebih. “Artinya akan tercampur dengan jangka yang lebih panjang,” kata Tri. Selain itu campuran bensin dan etanol juga menyerap uap air sehingga kadar airnya bisa naik.
Selain mobil, kata Tri, sepeda motor juga bisa menggunakan Bioetanol nantinya, seperti yang berkapasitas mesin 250 cc. Sedangkan sepeda motor yang bermesin 125 cc atau di bawah 150 cc umumnya menggunakan bahan bakar jenis lain.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.