Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina berencana memproduksi Pertamax Green 92 sebagai pengganti Pertalite yang bakal dihapus mulai tahun depan. Produk ini merupakan Pertalite yang dicampur dengan 7 persen etanol. Dengan pencampuran tersebut, nilai oktan Pertamax yang semula 90 naik menjadi 92.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan mengeluarkan lagi yang kami sebut Pertamax Green 92. Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas apa itu etanol yang digunakan sebagai campuran untuk menaikkan nilai oktan Pertalite dari 90 jadi 92 ini?
Dilansir dari laman Pertamina, etanol adalah senyawa kimia yang dikenal juga dengan sebutan etil alkohol atau alkohol. Berbentuk cairan dan tak berwarna serta menguap dengan aroma yang khas. Senyawa ini merupakan jenis alkohol yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Zat etanol umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi glukosa atau gula. Bahan yang digunakan biasanya tanaman seperti jagung, tebu, kentang, ubi jalar, atau jerami. Etanol jenis ini disebut bioetanol. Sementara etanol yang dibuat melalui sintesis disebut metanol. Pembuatannya dihasilkan dari metana.
Etanol banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Antara lain sebagai bahan bakar alternatif kendaraan bermotor, bahan baku pembuatan kosmetik, farmasi, dan juga sebagai bahan pelarut dalam industri. Di bidang farmasi, etanol digunakan sebagai pelarut utama untuk banyak senyawa organik. Serta sebagai bakterisida atau pembasmi bakteri. Terutama sebagai pembersih kulit sebelum injeksi.
Etanol 60 sampai 80 persen berkhasiat sebagai bakterisida yang kuat dan cepat terhadap bakteri-bakteri, sebagai germisida alat-alat, dan sebagai obat sedatif. Selain itu, zat ini digunakan untuk depresan sistem saraf pusat yang memberikan efek tenang dan euforia.
Sebagai bahan bakar alternatif, etanol digunakan untuk campuran bahan bakar fosil. Dianggap lebih ramah terhadap lingkungan. Pasalnya, emisi karbon yang dihasilkan lebih rendah. Menurut rencana Pemerintah, Pertamina akan mengaplikasikannya pencampuran 7 persen etanol untuk menghasilkan BBM jenis Pertamax Green 92.
Dengan penambahan 7 persen etanol, Pertalite yang semula memiliki nilai RON 90 akan menjadi RON 92. BBM jenis ini akan digunakan sebagai pengganti Pertalite yang akan dihapus mulai tahun depan. Kebijakan ini untuk memenuhi standar minimal layak jual bensin di Indonesia menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun batas minimum adalah 91 RON.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | RIRI RAHAYU
Pilihan editor: Fakta-fakta Pertalite Dihapus Pertamina Mulai 2024, Bagaimana Subsidi BBM?