Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Gas Kotoran Sapi

20 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika punya peternakan sapi, tak perlu repot lagi membeli gas elpiji untuk memasak. Kotoran sapi bisa diolah menjadi gas yang kualitasnya sama dengan elpiji. Gas kotoran sapi (biogas) ini dikembangkan oleh Sulaeman dan kawan-kawannya dari Pengelola Energi Alternatif (PEAL) Jatinangor di Sumedang, Jawa Barat.

Biogas berasal dari proses dekomposisi mikroba. Proses ini terjadi pada biomasa atau mikroorganisme dari bahan organik seperti sampah, kotoran ternak, dan kotoran manusia, yang dicampur air dalam perbandingan tertentu. ”Proses ini berlangsung dalam ruangan tertutup,” kata Nana Sujana, salah satu perancang sistem gas kotoran sapi.

Nana menjamin biogas ini mudah terbakar dan hampir tak meninggalkan bau. Nyala api yang terbentuk sama dengan gas elpiji, biru, sehingga tak menimbulkan jelaga. Bahan bakar ini layak menjadi pilihan di tengah menipisnya energi fosil. Sistem ini cocok dikembangkan di daerah pedalaman yang tak terjangkau suplai elpiji.

Energi Pejalan Kaki

Dua mahasiswa Institut Teknologi Massachusetts di Boston, AS, menemukan sumber energi baru dari tekanan langkah manusia. Tekanan langkah biasa, apalagi lompatan, bisa diubah menjadi listrik.

Thaddeus Jusczyk, salah satu penemunya, mengatakan bahwa listrik yang dihasilkan sebaiknya berasal dari banyak tekanan langkah. Ini lantaran alat pengubah tenaga yang diberi nama Crowd Farm itu diletakkan di trotoar atau di bawah lantai pedestrian.

Menurut Jusczyk, satu langkah orang dewasa dapat menghasilkan tenaga listrik yang mampu menghidupkan dua lampu pijar 60 watt selama satu detik. Di daerah pedestrian yang ramai, dengan jumlah langkah sekitar 30 ribu, bisa dihasilkan tenaga yang dapat memenuhi kebutuhan listrik satu stasiun kereta selama satu detik.

Teknologi ini lebih pas jika digunakan untuk mendukung konser musik. Lompatan penonton yang bersemangat sudah cukup untuk menghasilkan tenaga penyuplai alat konser.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus