Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 yang menimbulkan kerusakan di Sukabumi akibat pergerakan di zona sesar atau patahan Citarik, Selasa 10 maret 2020 pukul 17.18.04 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu, 11 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat, lokasi episenter atau sumber gempa ini berada di zona Sesar Citarik. “Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri,” kata Daryono lewat keterangan tertulis.
Zona Sesar Citarik, menurutnya, juga berada di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor yang pernah aktif memicu rentetan gempa swarm dengan pusat di Kecamatan Nanggung pada Agustus 2019.
BMKG mencatat Gempa Sukabumi kemarin gelombang gesernya (shear) cukup nyata dan kuat. Selisih waktu tiba catatan gelombang P (pressure) dan S (shear) hanya 6 detik. “Data itu menunjukkan bahwa gempa ini merupakan gempa lokal,” kata Daryono. Gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif.
Pencatatan BMKG terbantu oleh stasiun seismik atau kegempaan di Pelabuhan Ratu. Lokasi stasiun yang terdekat dari pusat gempa itu baru dibangun 2019 lalu. Keberadaan sensor seismik baru ini dinilai memiliki andil untuk menambah akurasi parameter gempa hasil analisis BMKG.
Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa lindu ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault). Berdasarkan kondisi geologi dan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan ada dugaan bahwa sesar ini memiliki pergeseran ke kiri (left lateral).
Gempa darat berkedalaman dangkal yaitu 10 kilometer ini membuat kerusakan bangunan di berbagai tempat di wilayah Sukabumi. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat di Kecamatan Parakansalak, Desa Sukakersa, Kampung Ciherang RT 22 RW 07 dua unit rumah rusak sedang.
Di Kecamatan Kalapanunggal, Desa Mekarsari 17 unit rumah rusak berat, 15 unit rumah rusak sedang, dan 17 rumah rusak ringan. Korban luka ada 3 orang yang dibawa ke klinik Adiya Kalapanunggal. Di Kecamatan Cidahu, Desa Cidahu, sebuah rumah rusak ringan. Sementara di Kecamatan Kabandungan, Desa Tugubandung petugas masih mendata kerusakan.
Menurut Daryobo titik episenter gempa ini terletak pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.
ANWAR SISWADI