Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rajungan, sekelompok kepiting dari beberapa genus yang masih termasuk dalam famili Portunidae, populer di berbagai daerah sebagai pilihan untuk boga bahari istimewa. Namun kepiting juga tak kalah pamornya di meja makan.
Umumnya kepiting punya daging yang lebih banyak dari pada rajungan. Saudara kepiting ini tubuhnya lebuh ramping, meski ada juga ranjungan berdaging tebal.
Laman tejakula.bulelengkab.go.id, menulis bahwa kandungan gizi antara kedua hewan bercapit ini hampir sama. Kandungan gizi pada kepiting dan rajungan, yakni vitamin B, vitamin E, zinc, yodium, fosfor, dan mangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kandungan gizi di dalam rajungan lebih banyak. Kadar protein di dalam rajungan terbilang lebih tinggi. Selain itu, rendah lemak dan kolesterol
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nutrisi rajungan dicatat lebih unggul, namun kandungan nutrisi dalam kepiting juga tidak recehan. Laman Web MD menyatakan kepiting mengandung protein yang penting untuk membangun dan memelihara otot. Kepiting juga mengandung asam lemak omega-3, vitamin B12, dan selenium tingkat tinggi.
Nutrisi ini penting untuk meningkatkan kesehatan umum sambil membantu mencegah berbagai kondisi kronis. Dengan demikian, nutrisi yang terkandung dalam kepiting dapat membantu kesehatan manusia. Antara lain:
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Asam lemak omega-3 dalam kepiting memberikan banyak manfaat yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Nutrisi penting ini dapat membantu menurunkan trigliserida, mengurangi pembekuan darah, dan memperkecil kemungkinan mengalami detak jantung tidak teratur atau aritmia.
Mencegah Anemia
Banyak nutrisi yang ditemukan dalam kepiting, termasuk vitamin B12 dan folat, membantu mengurangi risiko anemia defisiensi vitamin. Orang dengan anemia defisiensi vitamin tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat dan mungkin mengalami kelelahan atau kelemahan sebagai akibatnya.
Menjaga Otak
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan makanan laut, seperti kepiting, setidaknya satu kali sepekan memiliki penurunan risiko demensia dan penyakit Alzheimer. Ini mungkin berasal dari tingginya kadar asam lemak omega-3 yang dapat ditemukan dalam produk makanan laut.
Kepiting punya banyak kandungan nutrisi yang sama dengan makanan laut lainnya. Namun lebih rendah kadar merkurinya dibanding dengan ikan marlin, ikan todak, kerapu, dan tuna.
Secangkir kepiting matang setidaknya mengandung 97 kalori, 21 gram protein, dan kurang dari 1 gram lemak. Serta nol gram karbohidrat, serat, dan gula pasir.
RAHMAT AMIN SIREGAR