Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Inilah Hubungan Warna Pakaian dan Panas yang Diserap Tubuh

Ternyata pemilihan warna pakaian juga berpengaruh pada seberapa banyak panas disekitar yang dapat diserap tubuh.

20 Desember 2022 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menghadapi musim-musim tertentu, banyak orang menyarankan untuk menggunakan beberapa warna berbeda. Lantas, apa hubungan antara penggunaan warna di musim-musim tertentu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman Sciencing, energi panas adalah energi yang mematuhi hukum kekekalan yang sama dengan energi cahaya. Jika suatu zat tertentu memantulkan sebagian besar panjang gelombang cahaya, sebagian besar energi panas akan dipantulkan juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena sifat cahaya yang visual, warna yang memantulkan sebagian besar panjang gelombang cahaya cenderung lebih dingin daripada yang hanya memantulkan sedikit.

Cahaya adalah jenis radiasi elektromagnetik yang bergerak keluar dari sumber cahaya dalam bentuk gelombang. Meskipun saat melihat cahaya sebagai satu warna, tetapi spektrum ini terdiri dari rentang panjang gelombang yang luas dalam berbagai warna tergantung pada frekuensi, meskipun tidak terlihat oleh mata manusia.

Warna adalah ukuran panjang gelombang yang diserap atau tidak diserap oleh objek tertentu, dalam hal ini pakaian. Warna yang ditangkap objek apa pun tergantung pada panjang gelombang yang diserapnya dari cahaya yang datang. Jadi warna hanyalah ukuran dari apa yang diserap atau dipantulkan tubuh dari panjang gelombang spektrum cahaya, sehingga tubuh tampak berwarna.

Sedangkan panas adalah ukuran pergerakan molekul dalam suatu benda. Panjang gelombang radiasi elektromagnetik yang beresonansi dengan molekul ketika radiasi diserap membuatnya bergerak dan meningkatkan panas. Semakin banyak molekul bergerak, semakin hangat benda itu, dalam hal ini tubuh manusia.

Dilansir dari Arabia Weather, pakaian berwarna gelap menyerap panas lebih banyak berdasarkan jumlah panjang gelombang yang dipantulkannya dari cahaya yang tampak karena panjang gelombang frekuensi yang lebih tinggi dapat menyebabkan penyerapan lebih banyak panas.

Dalam aspek warna, putih dan hitam berada di ujung spektrum warna yang berlawanan. Pakaian berwarna putih memantulkan semua panjang gelombang cahaya yang tampak. Sedangkan pakaian berwarna hitam menyerap semua panjang gelombang tampak. Akibatnya, kedua warna ini menjadi warna yang paling banyak dan paling sedikit menarik panas matahari.

Selain warna datar seperti hitam dan putih, terdapat warna lain yang dapat digunakan untuk memantulkan cahaya dan panas. Menurut Sciencing, warna mengkilap mampu memantulkan cahaya dan panas dalam jumlah yang signifikan dibandingkan dengan warna datar.

Bahkan warna yang lebih gelap dapat memantulkan sebagian besar panas lebih baik jika terpapar kilau reflektif. Hal ini dibuktikan dengan warna biru tua yang mengkilap masih akan menyerap lebih banyak panas daripada warna kuning yang mengkilap.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus