Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIM mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung mengembangkan sistem black box atau kotak hitam untuk mobil. Perangkat kotak hitam biasanya ada di pesawat terbang yang berfungsi merekam data penerbangan dan percakapan pilot. Jika terjadi kecelakaan, data kotak hitam bisa menjadi petunjuk untuk menjelaskan kronologi kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perangkat yang dinamai Car Blackbox ini dirancang trio mahasiswa Gregorius Henry, Mutia Marwa, dan Hans Cristian bersama dosen pembimbing Widyawardana Adiprawito. Inovasi yang menjadi tugas akhir para mahasiswa itu ikut dipamerkan di Aula Timur ITB pada 22-24 Mei lalu. "Acuan kerjanya adalah untuk dokumentasi jika ada kecelakaan kendaraan," kata Henry.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain berguna bagi polisi untuk mengusut peristiwa kecelakaan, data Car Blackbox bisa digunakan perusahaan asuransi kendaraan atau jiwa. Menurut Henry, di Indonesia belum ada sistem pencatat data kendaraan selengkap ini. "Biasanya mobil cuma dipasangi kamera atau pengukur kecepatan secara parsial," ujarnya.
Latar belakang perancangan Car Blackbox adalah tingginya kecelakaan lalu lintas di Indonesia, yakni lebih dari 100 ribu kejadian per tahun. Indonesia menduduki peringkat kelima terbesar fatalitas kecelakaan lalu lintas. Henry mengatakan rendahnya kesadaran tentang etika berkendara membuat kecelakaan fatal kerap terjadi. "Kekurangan barang bukti juga menjadi kendala mengambil tindakan hukum," katanya.
Purwarupa Car Blackbox berwujud kotak berwarna hitam sepanjang 20 sentimeter. Dikemas dalam wadah berbahan fiberglass tahan api, Car Blackbox dipasang di kolong kursi belakang untuk mobil kecil atau di bagian tengah untuk versi kendaraan keluarga. "Tahan api sampai suhu 1.200 derajat Celsius," kata Mutia.
Otak dari sistem ini adalah sebuah pengendali elektronik (microcontroller) yang menerima dan mengolah data dari sensor yang dipasang di mobil. Sistemnya melibatkan dua kamera mini di bagian depan dan belakang mobil, akselerometer atau pengukur kecepatan mobil, serta on-board diagnostics mobil. Perangkat juga terhubung dengan perangkat global positioning system dan kamera.
Dengan kartu memori berkapasitas 16 gigabita, kamera bisa merekam perjalanan dengan durasi hingga tiga jam. Rekaman bisa dihapus atau dipindahkan ke tempat penyimpanan lain. Tim menghabiskan biaya hingga Rp 20 juta untuk mengembangkan Car Blackbox. Biaya terbesar digunakan untuk membuat perangkat keras dan memodifikasi kendaraan selama proses pengujian. Jika diproduksi secara massal, sistem Car Blackbox bisa dijual sekitar Rp 1,5 juta.
Anwar Siswadi (Bandung)
Cara kerja Car Blackbox
1. Otomatis
Kamera dan sensor bekerja saat kendaraan diaktifkan. Kamera otomatis merekam situasi sepanjang perjalanan hingga durasi tiga jam. Perekaman bisa lama jika kapasitas kartu memori lebih besar.
2. Manual
Pengemudi mengaktifkan sistem dan kamera lewat tombol di dasbor mobil. Kamera bisa merekam kejadian 30 detik sebelum dan sesudah kecelakaan. Kesigapan pengemudi menentukan hasil perekaman data.
Perangkat sistem:
1. Microcontroller untuk menerima dan merekam data
2. Kamera, terpasang di bagian depan (high definition, 720p) dan belakang (setara dengan web camera)
3. Akselerometer atau pengukur kecepatan kendaraan
4. Konektor on-board diagnostics mobil
5. Konektor ke sistem energi
6. Perangkat global positioning system
7. Konektor ke panel dasbor mobil, dilengkapi lampu indikator
8. Kipas udara
Dimensi:
20 x 15 x 8 sentimeter
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo