Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.

14 Oktober 2021 | 21.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah lokasi wisata yang dinamakan Pulau Sirtwo di tengah Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, ternyata kuburan fosil. Berawal dari laporan warga, paleontolog memastikan temuan fosil di sana baru-baru ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekitar sepekan lalu, datang laporan dari warga pengelola tempat wisata Pulau Sirtwo, Moch. Rizky Hardjadinata, yang berantai ke Muhammad Malik Ar Rahiem, seorang peneliti di Kelompok Riset Cekungan Bandung, kemudian sampai ke Sukiato Khurniawan. “Katanya ada temuan terlihat beberapa fosil,” kata Sukiato, Kamis, 14 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paleontolog dari Departemen Geosains Universitas Indonesia itu memeriksa kiriman foto-foto soal benda yang diduga fosil. “Ok, ini menarik karena kemungkinan fosil,” ujar Sukiato. Karena lokasinya berada di daerah Bandung, dia lantas mengajak paleontolog koleganya dari Institut Teknologi Bandung, Mika Rizki Puspaningrum, untuk memeriksanya langsung ke lokasi.

Salah satu lokasi temuan fosil di Pulau Sirtwo Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat. (Dok.Tim Paleontologi)

Mereka datang Ahad, 10 Oktober 2021, bersama dua orang geolog dari ITB, dan Malik Ar Rahiem. Pada kunjungan perdana itu, mereka melakukan survei lokasi. “Untuk mengkonfirmasi apakah benar fosil atau tidak,” ujar Sukiato. Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.

Menyebar ke berbagai arah, tim mengumpulkan beberapa fosil dan temuan di permukaan sebanyak 17 kantong dari 17 titik. Ada juga beberapa fosil yang rentan lepas kalau tergeser. “Kami data, analisis posisinya di lapisan batuan, didokumentasikan, kemudian kami relokasi, dan kumpulkan di lokasi yang aman,” ujar Sukiato.

Beberapa temuan pentingnya seperti separuh tengkorak yang ditengarai dari hewan kelompok bovidae. Sejauh ini fosil itu belum bisa diidentifikasi apakah tengkorak sapi, kerbau, atau banteng. Tim juga mendapatkan fosil gigi dan tanduk rusa.

Menurutnya, temuan sementara fosil seperti itu tergolong umum dan biasa banyak ditemukan di daerah lain. Adapun fosil istimewanya, yaitu tulang kaki gajah. Sebelumnya, kata Sukianto, pernah ada laporan benda yang diduga fosil gajah di wilayah Waduk Saguling juga, yaitu di daerah Cipeundeuy dan Cipongkor. “Cuma saya belum konfirmasi,” ujarnya. Tim saat ini masih mengumpulkan jejak-jejak fosil di sana.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus