Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sisik. Kupu-kupu merupakan serangga yang memperkaya keanekaragaman tumbuhan. Serangga itu bisa menjadi petunjuk kondisi lingkungan. Perubahan keragaman kupu-kupu sebagai indikasi perubahan kondisi suatu lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Coffs Harbour Butterfly House, ada banyak spesies kupu-kupu di dunia. Di Australia misalnya, ada 420 spesies kupu-kupu, tapi tak semuanya asli dari negara itu. Kupu-kupu cenderung berumur pendek. Setiap spesies kupu-kupu memiliki lama waktu kehidupan yang berlainan. Kebanyakan kupu-kupu dewasa hanya hidup sekitar dua pekan.
Siklus hidup kupu-kupu
1. Telur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip AZ Animals, induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya di tumbuhan yang bisa memberikan nutrisi untuk larva saat menetas. Telur biasanya menetas sekitar satu pekan.
2. Ulat
Fase ulat hidup di tumbuhan untuk makan dan menyimpan nutrisi. Ulat akan berganti kulit berkali-kali semasa pertumbuhan. Beberapa spesies ulat seperti Black Swallowtail berubah signifikan semasa pertumbuhan. Rata-rata, ulat hidup hingga lima pekan.
3. Kepompong
Ulat dewasa memulai fase transisi hidupnya. Beberapa spesies akan membuat kepompong sutra. Sebagian besar lainnya hanya akan menambatkan ke tempat yang aman dan mengeras menjadi kepompong. Pada tahap ini, lamanya bervariasi di antara spesies kupu-kupu yang berbeda. Sebagian bertahan jadi kepompong hanya beberapa pekan saja,
Selama tahap transisi ini, larva di dalam kepompong berkembang. Keseluruhan sel berfungsi untuk mengubah ulat menjadi bentuk dewasa terakhirnya.
4. Kupu-kupu
Setelah kupu-kupu dewasa muncul akan bereproduksimemulai kembali siklus hidupnya dari awal. Itu sebabnya, kupu-kupu dewasa segera berkembang biak untuk bertelur.
Kupu-kupu betina, kemoreseptor di kaki berguna membantu menemukan tanaman inang untuk bertelur. Kemoreseptor ini berada di dasar duri di bagian belakang kaki. Betina juga akan mengayunkan kakinya ke tumbuhan untuk mendeteksi. Kemoreseptor memastikan kupu-kupu betina telah berpijak di tumbuhan inang yang tepat.
Kupu-kupu mengecap menggunakan ujung kakinya, karena terdapat sel saraf kemoreseptor. Mengutip buku Keanekaragaman Kupu-Kupu, struktur anatomi dibedakan menjadi kepala, torak, dan abdomen. Sensor yang dimiliki kupu-kupu, utamanya terdapat dua macam, yaitu sensor sensillae dan sensor kemoreseptor.
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.