Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Empat puluh meter di dalam kerak bumi, jauh di bawah riak gelombang Selat Sunda. Di lorong gelap itu, lokomotif bergerak cepat. Tak ada suara gemuruh mesin. Yang terdengar hanya desis motor listrik dan gesekan roda besi di atas rel. Di kabin, para penumpang nyaris terlena dibuai sejuknya pendingin dan musik lembut. Di bagian belakang, gerbong kargo terbuka menggendong mobil-mobil yang terikat rapi. Kereta terus mendesis, berlari menembus kegelapan terowongan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo