Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat bantu baca buku untuk penyandang tunanetra yang diberi nama Smart-Blind. Keunggulan alat tersebut lebih efisien, portable, dan mudah digunakan oleh penyandang tunanetra.
Baca: Mahasiswa UI Temukan Metode Baru Deteksi Cadangan Minyak
Baca: Rumah Sakit Universitas Indonesia Akan Diresmikan September 2018
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Smart-Blind dibuat oleh mahasiswa Fakultas Teknik, Maulana Bisyir Azhari, Gibran Muhammad Fajar Wisesa dan Nikolas Jalu Padma Iswara, di bawah bimbingan Dosen Teknik Elektro UI Purnomo Sidi Priambodo. Alat tersebut bekerja dengan cara mengkonversi gambar dari media cetak menjadi teks, dan teks tersebut diubah menjadi suara yang dapat langsung diterima oleh penyandang tunanetra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada beberapa hal yang menghambat penyampaian informasi bagi penyandang tunanetra. Salah satunya adalah sulitnya mendapatkan informasi cepat dari sumber media cetak. Solusi yang ada saat ini hanyalah dengan mengkonversi tulisan ke dalam huruf braille dan itu memakan waktu yang cukup lama," ujar Ketua Tim Maulana, dalam keterangan tertulis, 14 Agustus 2018. "Berangkat dari persoalan itu kami berinisiatif untuk menciptakan alat bernama Smart-Blind."
Cara kerja alat tersebut, yaitu penyandang tunanetra bisa langsung menekan tombol dan menggerakkan alat ke atas media cetak yang dikehendaki. Dalam hitungan beberapa menit, alat tersebut akan memproses gambar yang berisi tulisan menjadi suara sehingga dapat dengan mudah diterima oleh penyandang tunanetra.
Dalam proses pembuatan Smart-Bilnd, Maulana dan tim memulai dengan pemilihan material berupa mini-PC Raspberry Pi Zero W, baterai, headphone, serta peralatan lain pendukung mini-PC tersebut. Setelah pemilihan material, Maulana dan tim mulai merancang program dan algoritma pada mini-PC.
Cara menggunakan alat ini, dengan menaruh corong alat yang di dalamnya ada sebuah kamera pada media cetak yang hendak dibaca. Kemudian tekan tombol untuk mengambil gambar tulisan di media cetak tersebut. "Dalam hitungan menit alat tersebut akan memproses gambar yang berisi tulisan menjadi suara sehingga dapat dengan mudah diterima oleh penyandang tunanetra," lanjut Maulana.
Menurut Maulana, alat ini dapat digunakan dalam kegiatan akademik di sekolah atau universitas, literasi ilmu pendukung pekerjaan ataupun sebagai alat bantu baca dalam kegiatan sehari-hari. Maulana berharap Smart-Blind dapat mempermudah penyandang tunanetra untuk mendapatkan informasi dari media cetak.
"Smart-Blind dapat memberikan akses yang sama kepada penyandang tunanetra terhadap perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan agar menjadi individu yang lebih berilmu dan dapat bersaing dengan manusia yang normal," tambah Maulana.
Simak artikel lainnya tentang temuan mahasiswa UI lainnya di kanal Tekno Tempo.co.