Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu alat perang hebat Rusia diduga telah absen di invasi ke Ukraina, yakni jet tempur Sukhoi Su-57. Diungkap pertama pada 2010, Su-57 awalnya dimaksudkan menjadi jet tempur generasi kelima Rusia pertama, sebuah pesawat dengan kemampuan siluman baik untuk misi udara-ke-udara maupun udara-ke-darat. Hingga kini, jet tempur bomber futuristis ini masih jauh dari harapan bisa bergabung di Angkatan Udara Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir Februari lalu telah mengerahkan kekuatan utama Angkatan Udara Rusia tersebut. Pesawat-pesawat tempur Sukhoi Su-30 SM dan Su-35, pesawat serang Su-34 dan pendukung Su-25 berkerumun di pangkalan udara di Rusia sebelah barat dan Belarusia, dan mulai menuntaskan misi masing-masing di langit Ukraina. Tapi tak terlihat Su-57 di antara mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikenal NATO sebagai 'Felon', Sukhoi Su-57 sejatinya menjadi jet tempur generasi baru Rusia yang pertama, yang benar-benar berbeda dari desain jet tempur era perang dingin. Su-57 adalah jet tempur Rusia pertama yang didesain berkemampuan siluman sedari awal atau kemampuan yang disebutnya sebagai pesawat tempur generasi kelima, bersaing dengan F-22 Raptor Amerika Serikat dan J-20 Cina.
Akhir dari Perang Dingin memperlihatkan ekonomi Rusia ambruk sebagai negara yang mengalami syok transisi dari ekonomi komunis menjadi ekonomi pasar bebas. Perekonomiannya pada 1990-an membuat negara ini tak mampu menambah unit baru dan tak mampu pula mengoperasikan sejumlah besar kapal perang, pesawat tempur, kendaraan bersenjata ex-Uni Soviet.
Situasi mulai berubah pada 1998 ketika Rusia mulai menggarap sebuah pesawat dengan kode PAK-FA, atau dalam bahasa Inggris 'Future Air System of Tactical Aviation'. Biro Desain Sukhoi Russia dan desain jet tempur T-50 miliknya memenangkan kompetisi desain yang diselenggarakan oleh Biro Desain Mikoyan-Gurevich (MiG) yang legendaris dan memulai memuwujudkannya pada 2004. Jet tempur T-50 terbang perdana pada 2010.
Jet tempur T-50 adalah sebuah kejutan besar untuk kubu Barat yang terbiasa melihat jet-jet tempur Rusia yang asal era Perang Dingin. Jet tempur Su-27 eks Uni Soviet, misalnya, yang dikembangkan secara bertahap menjadi Su-30 SM dan jet tempur multifungsi Su-35, dan Su-34 jet tempur dua-seater, sementara Su-27 yang orisinil masih juga terus diperbarui. Masalahnya adalah seri Su-27 itu tidak ada yang siluman.
Dua pesawat tempur siluman Sukhoi T-50 ata PAK FA terbang demo saat pameran dirgantara MAKS 2017 di luar kota Moskow, Rusia, 18 Juli 2017. PAK FA merupakan pesawat tempur generasi kelima yang akan memperkuat angkatan udara Rusia. REUTERS/Sergei Karpukhin
T-50 kemudian berevolusi menjadi Su-57 dengan kemampuan menghindari radar musuh alias siluman, melesat dengan kecepatan supersonik, perangkat avionik maju, dan sistem sadar multi-mode yang begitu kuat. Pesawat tempur generasi kelima ini dibangun di Pusat Industri Pesawat Komsomolsk-on-Amur, anak perusahaan Sukhoi.
Sukhoi Su-57 lebih flat, memiliki airframe yang lebih tajam sudutnya daripada jet-jet tempur generasi sebelumnya, dengan konfigurasi sayap dan bodi yang tak terpisahkan untuk memberikannya sifat siluman. Jet tempur ini awalnya dipasangkan dengan dua mesin turbofan after-burning Saturn/Rybinsk AL-31F1, masing-masing dengan daya dorong yang hampir 10 ton. Pada 2017, satu jet tempur Su-57 terbang dengan mesin permanennya yang benar-benar baru dan performa lebih tinggi yaitu Izdeliye 30 (Produk 30), yang membangkitkan daya dorong hampir 12,5 ton.
Laporan lain menyebut radar N036 Byelka yang digunakannya mengadopsi teknologi radar yang sama dengan jet tempur F-22 and F-35 Amerika.
Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan 25 jet tempur siluman F-22 ke barat Pasifik untuk latihan Operation Pacific Iron 2021 Pulau Guam dan Tinian. Latihan ini digelar di tengah memanasnya eskalasi ketegangan antara AS dan Cina. U.S. Air Force)
'Felon'didesain memburu targetnya di udara dan darat dengan tetap siluman, dan seperti halnya F-22 Raptor, pesawat ini menyimpan persenjataannya dalam empat ruang senjata internal, terdiri dua yang besar dan dua kecil. Ruang yang besar diisi oleh rudal-rudal udara-ke-udara seperti rudal K-77M jarak menengah. Mereka juga bisa membawa rudal-rudal antiradiasi untuk menghajar pusat radar di darat, bom-bom berpenuntun elektro-optikal, rudal-rudal antikapal.
Pesawat juga bisa membawa persenjataan secara eksternal pada sayap dan badannya jika fitur siluman tak dibutuhkan.
Su-57 kemungkinan akan bisa membawa pula Vympel R-73, rudal udara-ke-udara hipersonik jarak jauh yang didesain untuk menembak jatuh pesawat pendukung musuh yang besar. Sebuah Su-57 yang dibekali R-73 berarti kemampuan untuk mencoba menyusupi pertahanan NATO dan Amerika Serikat, mengendap di antara pesawat-pesawat pemberi peringatan dini dan patroli pesawat tempurnya untuk menyerang pesawat-pesawat peringatan dini itu ataupun tanker secara langsung.
Spekulasi di media sosial
Media sosial ramai membincangkan penampakan jet tempur Rusia diduga Sukhoi Su-57 pada awal Maret lalu. Saat itu Pemerintah Turki sedang mempersiapkan pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv ketika sebuah video viral menyebut Su-57 terbang di Ukraina sebelah utara.
Menurut laporan media setempat, jet tempur yang serupa Su-57 itu didapati di Zhytomyr, Ukraina, beberapa jam sebelum dua menter luar negeri kedua negara tiba di Turki. Video dilaporkan mengambil gambar tepatnya di Berdichev. Warga lokal mengatakan pesawat mengeluarkan suara yang berbeda dari gelegar jet tempur lainnya dan menyerang Jembatan Berdichev di atas Sungai Teterev.
Kementerian Pertahanan Rusia tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi telah mengerahkan jet tempur Su-57 di Ukraina. Para analis militer juga meyakini video menunjukkan Su-35, bukan Su-57.
POPULAR MECHANICS, EURASIAN TIMES
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.