Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang masih menggunakan jam analog, jarum jam yang terus berdetak menjadi ciri khas yang tak dapat digantikan jam digital. Namun, mengapa jarum jam hanya bergerak ke arah kanan saat berdetak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Country Life, keberadaan jam analog atau mekanik muncul di Eropa sekitar awal abad ke-14. Sebelum benda ini ditemukan, kebanyakan orang yang ingin mengetahui waktu atau setidaknya mendapatkan perkiraan jamnya harus melihat ke jam matahari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jam matahari terdiri dari piringan dan gnomon yang biasanya berbentuk bilah segitiga, yang tujuannya adalah untuk memantulkan bayangan matahari. Jam matahari paling awal berasal dari sekitar 1500 SM dan digunakan dalam astronomi Mesir dan Babilonia.
Bagi orang-orang yang tinggal di belahan bumi utara, matahari terbit dari timur yang mencapai puncaknya saat berada di selatan dan terbenam di barat. Saat melacak pergerakannya pada kompas, matahari akan tampak bergerak dari kanan ke kiri.
Agar jam matahari berfungsi dengan baik di utara khatulistiwa, titik yang melambangkan tengah hari pada pelat harus ditempatkan di sebelah utara gnomon. Artinya, sementara bayangan yang dilemparkan oleh gnomon memantulkan gerakan matahari yang tampak melalui langit. Hal ini direpresentasikan sebagai pergerakan ke arah yang berlawanan, yakni dari barat ke utara ke timur.
Atas dasar hal ini, orang-orang dianggap telah terbiasa tentang waktu bergerak dari arah barat ke timur. Setelah jam mekanik ditemukan, cara kerjanya disesuaikan dengan gerakan bayangan matahari pada jam matahari baik dalam cara jarum jam bergerak maupun dalam urutannya.
Selain itu, dilansir dari laman Local Histories, sejarah peradaban di bumi dimulai dan terpusat di bagian utara. Sebagai contoh peradaban Mesir, Indus, dan Mesopotamia yang berada di belahan bumi utara. Pun hanya sedikit daratan di dunia yang ada di belahan bumi selatan sehingga peradaban lahir di bagian utara, termasuk awal mula terciptanya jam.
Jika mengikuti bayangan bumi pada belahan bumi bagian selatan, arah perputaran jarum jam dimungkinkan bergerak ke kiri. Pasalnya, pada bumi bagian selatan keberadaan matahari terbit dari timur, melewati utara dan terbenam di barat. Dalam hal ini, posisi timur menjadi berada di sebelah kiri, sedangkan barat ada di kanan.
Namun, pada 2014, misalnya, jam baru yang dipasang di gedung tempat kongres nasional Bolivia di La Paz dilengkapi dengan jarum jam yang bergerak berlawanan arah jarum jam biasanya.
Seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri mereka, David Choquehuanca, pada saat itu, "Kami berada di selatan dan saat kami mencoba memulihkan identitas kami... jam kami harus diputar ke kiri."
MUHAMMAD SYAIFULLOH