Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Begini Penjelasannya

Satelit mempertahankan orbitnya dengan menyeimbangkan dua faktor, yakni kecepatan dan tarikan gravitasi bumi.

25 September 2023 | 14.05 WIB

Ilustrasi satelit angin Aeolus di atas Bumi. Satelit akan masuk kembali ke atmosfer bumi minggu ini. (Kredit: ESA)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi satelit angin Aeolus di atas Bumi. Satelit akan masuk kembali ke atmosfer bumi minggu ini. (Kredit: ESA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit adalah objek buatan manusia atau alam yang mengorbit bumi atau planet lainnya di tata surya. Satelit dapat berupa satelit alami seperti bulan atau satelit buatan manusia. Yang jadi pertanyaan, mengapa satelit tidak jatuh?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari laman National Environmental Satellite, Data, and Information Service, satelit bisa mengorbit mengelilingi planet karena mereka terkunci dalam kecepatan yang cukup cepat sehingga bisa mengalahkan tarikan gravitasi ke bawah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satelit dikirim ke luar angkasa oleh sebuah roket yang ada di bumi. Setelah roket mencapai lokasi yang ditentukan, roket akan melepaskan satelit. Jumlah energi yang digunakan untuk meluncurkan satelit keluar dari atmosfer mampu menjaga satelit tetap pada orbitnya selama ratusan tahun.

Satelit mempertahankan orbitnya dengan menyeimbangkan dua faktor, yakni kecepatan dan tarikan gravitasi bumi. Satelit yang mengorbit lebih dekat ke bumi membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi untuk melawan tarikan gravitasi yang lebih kuat.

Satelit memang membawa pasokan bahan bakarnya sendiri, tetapi tidak seperti mobil yang menggunakan bahan bakar, bahan bakar tidak diperlukan untuk mempertahankan kecepatan orbit. Bahan bakar ini disediakan untuk mengubah orbit atau menghindari tabrakan dengan puing-puing.

Dilansir dari The University of Tokyo, penyebab lain satelit tidak jatuh adalah kecepatan dan ketinggian orbit, serta tidak ada rintangan atau benda yang menghambat satelit.

Wahana antariksa yang mengorbit dekat dengan bumi pada ketinggian sekitar 400 kilometer diperlukan kecepatan kurang dari 8 kilometer per detik. Dengan kecepatan ini, seseorang dapat menyelesaikan lari maraton penuh dalam waktu sekitar 5 detik.

Apakah satelit bisa bertabrakan?

Satelit bisa bertabrakan satu sama lain. NOAA, NASA, dan organisasi internasional lainnya terus melakukan pelacakan satelit luar angkasa. Tabrakan jarang terjadi karena ketika satelit diluncurkan, satelit ditempatkan pada orbit yang dirancang untuk menghindari satelit lain.

Namun, orbit dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sehingga ada kemungkinan tabrakan meningkat seiring dengan semakin banyaknya satelit yang diluncurkan ke luar angkasa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus