Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu.

17 Mei 2024 | 17.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ubur-ubur memiliki bentuk yang menarik. Tubuhnya yang transparan dengan juntaian tentakel terkadang menipu pengunjung pantai yang tergoda untuk menyentuhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu olehnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman citrusreef, terdapat 10 jenis ubur-ubur yang berkembang di seluruh dunia. Dari yang menarik tubuhnya hingga mematikan. Berikut jenis-jenisnya:

1. Ubur-ubur Kotak 

Memiliki nama ilmiah chironex fleckerim, ubur-ubur jenis ini menyandang predikat sebagai ubur-ubur terbesar. Habitat alaminya terletak di sekitar perairan samudera Pasifik dan Hindia. Panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan diameter 30 sentimeter. 

Ubur-Ubur Kotak, binatang dengan bisa paling beracun di dunia. (Sydney.edu.au/AAP Photo/Kelvin Aitken)

Ciri khasnya ubur-ubur jenis ini terletak pada tentakelnya yang tebal dan dapat meregang hingga 3 meter. Tentakel ini memiliki zat berbisa yang disebut nematocyst dan dapat berakibat fatal jika tersengat. 

2. Ubur-ubur Bulan

Ubur-ubur Bulan yang secara ilmiah dikenal sebagai aurelia aurita memiliki bentuk yang sangat indah. Tubuhnya yang tembus cahaya dan berbentuk lonceng menyerupai bulan halus yang mengambang di air. Sengatan ubur-ubur jenis ini juga tidak berbahaya bagi manusia. Kendati demikian, populasinya yang sangat banyak bisa menjadi ancaman ekologis. 

3. Sea Nettle 

Ubur-ubur jenis ini terkenal karena penampilannya yang cerah dengan tentakel yang panjang dan lonceng tembus pandang yang dihiasi dengan warna merah, oranye, atau coklat. Ubur-ubur dengan nama ilmiah chrysaora fuscescens dapat ditemukan di pesisir Samudra Pasifik. Panjang ubur-ubur ini bisa mencapai 1,2 meter dengan diameter 20 sentimeter. Kendati bentuknya indah, ubur-ubur ini memiliki sengatan yang menyakitkan bagi manusia. 


4. Ubur-ubur Bola Meriam

Ubur-ubur ini memiliki bentuk bulat dan kompak menyerupai bola meriam. Dengan lonceng yang halus dan kokoh, ubur-ubur dengan nama ilmiah cannonball ini tidak memiliki tentakel panjang seperti spesies ubur-ubur lainnya.


5. Ubur-ubur Topi Bunga

Memiliki nama ilmiah olindias formosa, ubur-ubur ini menyerupai topi hias dengan diameter hingga 10 sentimeter. Meskipun bentuknya menarik, tentakel ubur-ubur ini memiliki sel penyengat. Walaupun tidak dianggap berbisa bagi manusia, kontak dengan tentakelnya masih dapat menyebabkan iritasi kulit sedang.

6.Ubur-ubur Jamur

Nama ubur-ubur ini diberikan karena bentuknya yang menyerupai tutup jamur. Tubuhnya tembus pandang dengan sel penyengat pada tentakelnya. Meskipun tingkat racunnya umumnya dianggap rendah, kehati-hatian tetap harus dilakukan untuk menghindari kontak langsung dengan tentakelnya. Memiliki nama ilmiah rhopilema verrilli, ubur-ubur jenis ini dapat ditemukan di wilayah Indo-Pasifik. 

7.Ubur-ubur Irukandji

Memiliki nama ilmiah carukia barnesi, ubur-ubur jenis ini memiliki tubuh yang kecil dengan panjang 2,5 sentimeter. Kendati demikian, tubuhnya yang mungil memiliki sengatan yang sangat berbisa hingga menyebabkan sindrom irukandji, yakni reaksi intens yang mengancam nyawa manusia. Ubur-ubur jenis ini sangat sulit untuk ditemukan dan hanya berada di perairan Australia. 

8. Ubur-ubur Viper 

Hati-hati, ubur-ubur dengan nama ilmiah chironex yaguchii termasuk jenis yang paling berbisa di dunia. Ditemukan di perairan Samudera Pasifik, ubur-ubur ini bisa sangat berbahaya. Sekali bertemu dengan ubur-ubur ini dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, bekas luka di kulit, dan bahkan serangan jantung dalam kasus yang parah.

9. Ubur-ubur Api

Sering ditemukan di perairan tropis Samudera Pasifik, tak terkecuali Indonesia, ubur-ubur ini memiliki kemampuan fotosintesis yang berbeda dengan jenis lainnya. Dengan nama ilmiah mastigias papua, ubur-ubur ini menjadi rumah bagi alga simbiosis yang disebut zooxanthellae. Ia dapat mengubah sinar matahari menjadi energi melalui fotosintesis. Adaptasi yang luar biasa ini memberi warna cerah hingga menyerupai api. 

10. Ubur-ubur Ular Laut atau Sea Snake Jellyfish

Memiliki tentakelnya yang memanjang seperti pita dan lonceng tembus pandang, spesies ini memiliki bentuk yang menarik. Panjang ubur-ubur ini mencapai 30 sentimeter dan ditemukan di pesisir Samudra Atlantik. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus