Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rimpang-rimpangan telah lama dipercayai masyarakat berkhasiat bagi tubuh. Di antaranya akar tanaman-tanaman yang berasal dari famili Zingibercae, yakni kunyit putih, kunyit kuning, dan temulawak. Sepintas bentuknya mirip, tapi ketiganya memiliki perbedaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga kunyit ini kerap tampil sebagai jamu tradisional yang kerap digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Jamu kunyit ini digunakan mulai oleh anak-anak hingga lanjut usia.
Apa manfaat dari ketiga tanaman ini dan bagaimana kandungan nutrisinya? Berikut yang Anda perlu tahu:
- Kunyit Putih
Dilansir dari fk.unair.ac.id, kunyit putih dapat membantu proses penyembuhan kanker. Hal ini karena kunyit putih yang memiliki kandungan senyawa turunan glabonoid dan kurkumin yang bertindak sebagai antioksidan.
Selain itu, mengutip Everyday Health, kunyit putih berperan penting dalam menghambat penyebaran kanker di tubuh, seperti kanker kolorektal, payudara dan pankreas. Kunyit putih juga bermanfaat mengobati gejala rematik, asma, antirematik, dan obat diuretik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kunyit putih bermanfaat untuk gigitan nyamuk. Mengutip publikasi Kunyit Putih yang diterbitkan oleh repository.pertanian.go.id, kandungan minyak atsiri dari kunyit putih berefek pembasmi nyamuk alami sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencegah gigitan nyamuk, terutama nyamuk Aedes aegypti dan Anophelus Dirus.
Dilansir dari jurnal Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Nisbah Bahan Baku Dengan Pelarut Terhadap Ekstraksi Kunyit Putih dari jurnal.uns.ac.id, kunyit putih mengandung 28 persen glukosa, 12 persen fruktosa, 60 persen minyak atsiri, dan 25 persen kurkumin.
Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
- Kunyit Kuning
Dikutip dari publikasi Kunyit dari distan.jogjaprov.go.id, manfaat utama dari kunyit kuning adalah sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik. Tanaman ini juga bermanfaat seabgai antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, pencegah kanker, antitumor, dan dapat menurunkan kadar lemak dalam darah dan kolesterol, serta dapat menjadi pembersih darah dalam tubuh.
Kunyit kuning juga berkhasiat mengatasi penyakit hati, aterosklerosis, gangguan pencernaan, osteoarthritis, infeksi bakteri, juga permasalahan haid pada wanita.
Melansir publikasi Tanaman Kunyit oleh eprints.umm.ac.id, kunyit kuning memiliki kandungan kurkumin yang merupakan campuran dari tiga kurkuminoid, yakni 71,5 persen kurkumin, 19,4 persen demetoksikurkumin, dan 9,1 persen bisdemetoksikurkumin. Selain itu, dari publikasi Studi Kandungan Kimia dan Aktivitas Farmakologi Tanaman Kunyit, kunyit putih juga mengandung damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor, besi, oleoresin, dan resin.
- Temulawak
Tanaman asli Indonesia ini memiliki banyak manfaat bagi manusia. Dilansir dari jurnal Tanaman Temulawak dari etheses.uin-malang.ac.id, temulawak memiliki beberapa manfaat, yakni dapat mengobati bau badan yang kurang sedap, membersihkan peredaran darah, mengobati penyakit kuning, dan badan pegal-pegal. Temulawak juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada makanan dan bahan baku utama jamu tradisional.
Mengutip dari jurnal Ekstrak Rimpang Temulawak, tak seperti kunyit kuning dan putih, temulawak mengandung 19,98 persen air, 41,45 persen pati, 12,62 persen serat, 9,48 persen sari alkohol, dan 2,29 persen kurkumin. Selain itu, ditemukan pula alkaloid, flavanoid, fenolik, saponin, dan steroid.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Mirip Tampang, Inilah Perbedaan Keluarga Kunyit