Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Rudolf Diesel, Insinyur Jerman Penemu Mesin Diesel

Mesin diesel ditemukan ketika masa revolusi industri oleh Rudolf Diesel, seorang insinyur asal Jerman.

3 Februari 2023 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rudolf Diesel/wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mesin diesel ditemukan ketika masa revolusi industri oleh Rudolf Diesel, seorang insinyur asal Jerman. Pada 1880-an, mesin uap masih merupakan sumber tenaga utama. Mesin uap saat itu sangat mahal dan tidak efisien karena menggunakan banyak batu bara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan mempelajari termodinamika, salah satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain, pria kelahiran 1858 itu menemukan ada kemungkinan untuk membuat mesin pembakaran dalam yang lebih kecil yang akan mengubah panas menjadi energi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudolf membuka toko pertamanya pada 1885 dan mulai mempraktikkan teorinya guna menyempurnakan mesin baru ini. Rudolf percaya bahwa jumlah kompresi yang lebih tinggi akan menghasilkan efisiensi dan daya yang lebih tinggi. Rudolf menerima paten untuk desainnya selama 1890-an. Prototype mesin diesel pertama dibentuk pada 1893, meskipun tes mesin pertama tidak berhasil.

Selama beberapa tahun Rudolf berupaya membuktikan mesinnya bisa 75 persen lebih efektif dibanding mesin uap. Meski masih belum mencapai target itu, pada 17 Februari 1897, ia sukses membuat mesin dengan tingkat efisiensi sebesar 26,2 persen, nyaris tiga kali lipat lebih baik dari mesin uap.

Mengutip Universal Technical Institute, penemuan mesin dengan efisiensi tinggi dan sederhana karya Rudolf menarik perhatian investor. Pada 1898, Rudolf menjadi seorang jutawan berkat penemuannya tersebut. Pada 1904, mesin buatan Rudolf bahkan dipercaya untuk digunakan pada kapal selam tentara Prancis. Hal itu karena bahan bakar diesel lebih berat dan kecil kemungkinannya untuk meledak.

Sayangnya, dia tidak bisa menikmati jerih payahnya dalam waktu yang lama. Pada 1913, Rudolf menaiki kapal untuk menuju pertemuan dengan salah satu perusahaan manufaktur di London. Sejak itu, batang hidungnya tidak pernah terlihat lagi. Kabinnya kosong di pagi hari. Topi serta mantelnya ditemukan di dekat salah satu pagar kapal.

Rudolf diyakini meninggal akibat bunuh diri dengan cara melompat ke laut pada malam hari. Faktor ekonomi yang membuat Rudolf mengakhiri hidupnya. Anggapan itu diperkuat dari sebuah tas yang diberikan Rudolf kepada istrinya. Ia memberi catatan pada tas itu yang meminta sang istri untuk tidak membukanya sampai minggu depan. 

Ketika dibuka, tas itu berisi uang tunai dan laporan utang Rudolf dengan jumlah besar. Meski demikian, sebab kematian Rudolf Diesel sampai saat ini masih misterius, sebagian orang curiga dirinya dibunuh karena sejumlah alasan.

Penemuan Rudolf banyak berjasa bagi perkembangan mesin. Mahakaryanya banyak mengalami pengembangan dan digunakan pada berbagai hal, mulai seperti untuk menyalakan jaringan pipa, pembangkit air, mobil dan truk sipil, kerajinan laut, pabrik, dan banyak lagi.

HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus