Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suku Melayu menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Mereka memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Suku ini juga memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat dan budaya di Indonesia. Lantas, bagaimana sejarah dan seluk beluk Suku Melayu?
Dikutip dari Waqafilmunusantara.com, kata Melayu berasal dari kata “ Mala” yang berarti mula dan “Yu” yang berarti negeri. Selain itu, Melayu dalam bahasa tamil berarti tanah tinggi atau bukit. Melayu juga yang berasal dari istilah ”Malay” yang artinya hujan. Hal ini sesuai dengan negeri orang melayu yang pada awalnya terletak di daerah perbukitan.
Seperti suku lainnya, Suku Melayu memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Dikutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), suku ini telah memengaruhi perkembangan agama dan budaya di Nusantara selama berabad-abad. Mereka adalah salah satu suku paling awal yang memeluk agama Islam di wilayah ini. Mereka mempengaruhi agama-agama dan kepercayaan setempat. Serta berperan penting dalam penyebaran agama Islam di kawasan tersebut.
Adapun dalam penyebarannya, ras Melayu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Melayu Deutro, yakni rumpun Melayu Muda yang datang di zaman logam abad 500 Sebelum Masehi (SM). Kemudian Melayu Proto yaitu rumpun Melayu Tua yang menginjakkan kaki di Sulawesi, Kalimantan, Lombok, Sumatera, dan Nias pada 1500 SM.
Suku Melayu termasuk dalam kategori etnis Austronesia yang mendiami Pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sabah, Sarawak, Brunei, Filipina Barat dan Selatan, Singapura, Thailand Selatan, dan Burma Selatan. Masyarakat Melayu tersebar di berbagai pelosok bumi, khususnya Asia Tenggara. Wilayah ini sering disebut sebagai Nusantara Melayu yang mencakup wilayah pesisir dan pulau-pulau di sekitarnya.
Terlepas dari wilayahnya, Suku Melayu telah memberikan kontribusi besar terhadap peradaban Nusantara. Etnis ini telah menjadi penghubung budaya, agama, dan perdagangan di kawasan Indonesia dan sekitarnya. Mereka dikenal sebagai pelaut ulung dan penjelajah yang berlayar jauh, membawa budaya dan agama seperti Islam ke wilayah-wilayah yang mereka kunjungi.
Disebutkan juga bahwa Suku Melayu memiliki tradisi maritim yang kuat. Mereka ahli dalam penggunaan perahu tradisional untuk berdagang dan berlayar di perairan kepulauan. Hal ini juga diperjelas oleh Pakar sejarah abad 17 dan abad 18, Bondan Kanumoyoso yang menyatakan masyarakat etnis Melayu memiliki budaya maritim.
"Karakter Melayu itu cenderung maritim sehingga memang terbuka bagi budaya lain," kata Bondan dalam acara Dialog Budaya Melayu, Selasa, 4 Desember 2012.
Hal tersebut tampak dari persebaran etnis Melayu di sepanjang pesisir lautan. Sebab, pada abad 17 dan abad 18, masyarakat Melayu tersebar di sepanjang pesisir Laut Jawa, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia. Letak mereka di dekat laut sehingga memungkinkan interaksi dengan budaya luar.
Perlu diketahui, interaksi dagang orang Melayu dan luar tidak hanya pertukaran ekonomi, tetapi juga nilai dan budaya. Dalam interaksi tersebut, masyarakat Melayu menyerap budaya lain sembari mengenalkan budaya mereka sendiri. Hal ini menjadi salah satu penyebab karakter orang Melayu terhadap budaya lain sangat terbuka.
Lebih lanjut, perkembangan Suku Melayu dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Di bidang budaya, Suku Melayu dikenal karena seni dan kerajinan tangan mereka. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat bahwa mereka memiliki tradisi seni yang kaya, seperti tarian, musik, dan seni ukir, yang telah berkembang menjadi ciri khas budaya Nusantara.
Budaya Melayu juga mencerminkan akulturasi yang unik. Di Kota Pekanbaru, seperti yang diungkapkan dalam situs DJKN, kita dapat melihat jejak budaya Melayu melalui seni, musik, tari, dan arsitektur. Rumah tradisional Melayu yang megah adalah contoh nyata dari identitas budaya ini.
Selain itu, Suku Melayu juga memiliki bahasa Melayu sebagai bahasa ibu mereka. Bahasa ini telah menjadi salah satu bahasa resmi Indonesia, yang menunjukkan pengaruh besar suku tersebut dalam pembentukan bahasa dan identitas nasional. Di sisi lain, makanan adalah bagian penting dari budaya Melayu. Hidangan seperti rendang, nasi lemak, dan laksa adalah hidangan khas yang menjadi kebanggaan suku Melayu dan telah meraih popularitas di seluruh dunia.
KHUMAR MAHENDRA | RETNO ENDAH DIANING SARI | PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan Editor: Mengenal Suku Melayu dan Cakupan Wilayahnya Termasuk yang Berdiam di Pulau Rempang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini