LAGI-lagi sebuah teknologi sederhana dan praktis dihasilkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pada pameran riset dan teknologi di Jakarta, Kamis pekan lalu, BPPT menyajikan penggorengan (vacuum frying) berbentuk tabung trapesium untuk menggoreng keripik buah. Biaya pembuatan alat ini tak sampai Rp 100 juta. Bandingkan dengan harga mesin impor pembuat keripik buah yang selama ini digunakan, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut Muhadi, koordinator tim peneliti vacuum frying, keripik buah melon, apel, jambu, pepaya, pisang, ataupun nangka yang dihasilkan alat baru itu lebih renyah dibandingkan dengan keripik buah yang diproduksi mesin impor. Rasa keripiknya tak berbeda. Namun, proses menggorengnya jadi lebih mudah.
Tabung trapesium pada vacuum frying terbuat dari stainless steel. Di dalam tabung, ada pelat vacuum yang bisa naik-turun untuk menetralkan uap panas. Alat ini dilengkapi pintu kedap udara, vacuum meter, kaca pengintai, dan lampu penerang. Untuk menggerakannya, digunakan motor listrik yang dihubungkan ke kondensor uap air sebagai penyerap air ketika proses penggorengan berlangsung.
Alat ini, kata Muhadi, sudah dicoba di pusat pengolahan keripik buah apel di Pasuruan, Jawa Timur. Untuk menggoreng 10 kilogram keripik buah, dibutuhkan waktu sejam. Dari input sebesar itu, dihasilkan 1,7 kilogram keripik apel.
Mardiyah dan Hani
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini