Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Menteri Agama Dorong Kampus Sediakan Tempat Ibadah Multiagama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong pendirian tempat ibadah multiagama untuk masing-masing agama di ampus.

14 Maret 2022 | 13.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pria bersepeda melintas di dekat Gereja Katolik Santo Petrus (kanan), Grha Layanan Kristen (tengah), dan Masjid At-Taqwa (kiri) di Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat, 24 Desember 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong pendirian tempat ibadah multiagama di kampus. Hal itu dia sampaikan ketika memberikan sambutan pada webinar yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia pada, 5 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Webinar tersebut mengangkat tema “Pembangunan Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi sebagai Sarana Komunikasi antar Agama dan Pendidikan Karakter Mahasiswa”. Dalam acara itu hadir Ketua Umum Alumni Universitas Indonesia, Andre Rahadian, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim serta sejumlah rektor dari berbagai kampus seperti Universitas Indonesia dan Pancasila.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Pelaksana tugas Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kementerian Agama Thobib Al Asyhar mengatakan istilah tempat ibadah multiagama itu merupakan upaya untuk menyiapkan fasilitas ibadah untuk masing-masing agama di kampus.

“Istilah tempat ibadah multiagama itu bukan berarti satu tempat untuk ibadah bagi semua agama. Ide tempat ibadah multiagama itu adalah upaya untuk menyiapkan fasilitas tempat ibadah untuk masing-masing agama di kampus,” kata Thobib dikutip dari laman resmi Kementerian Agama pada Senin, 14 Maret 2022.

Menurut Thobib, ide ini diarahkan untuk mendorong kampus atau perguruan tinggi untuk menyiapkan fasilitas tempat-tempat ibadah bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik sesuai dengan agama masing-masing. 

“Jadi ide ini adalah ikhtiar agar setiap mahasiswa dan civitas akademika bisa mendapat fasilitas beribadah di kampus, sesuai agamanya dan di tempat ibadahnya masing-masing,” sambungnya.

Menurut Thobib, sebelum menggelar Webinar, Iluni UI pada Oktober 2021 juga sempat beraudiensi dengan menteri agama. Mereka yang beraudiensi merupakan perwakilan dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, alumni dari berbagai fakultas di UI. Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan rencana Iluni UI untuk membangun fasilitas sejumlah rumah ibadah di lingkungan kampus.

Rencana ini, kata Thobib, mendapat dukungan dari Menteri Agama Yaqut. Sebab, umat beragama di kalangan kampus, baik dosen maupun mahasiswa, juga membutuhkan tempat ibadah.

Penyediaan fasilitas rumah ibadah di perguruan tinggi, sudah dilakukan oleh sejumlah perguruan tinggi. Thobib mencontohkan fasilitas sejumlah tempat ibadah yang ada di Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Fasilitas itu dibangun pada tahun 2021. Di sana, ada enam ruangan khusus untuk ibadah bagi masing-masing agama.

Terbaru, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meresmikan enam tempat ibadah yang dibangun di lingkungan kampus Universitas Pancasila Jakarta. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ma’ruf yang didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno.

Enam tempat ibadah tersebut adalah Masjid At-Taqwa, Gereja Katolik Santo Petrus, Graha Layanan Kristen, Vihara Dhamma Sasana, Pura Widya Santika, dan Klenteng Kebajikan Agung.

Baca juga:

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus