Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Merancang kota full ac

Pameran teknologi internasional atau expo 1992 di pinggiran kota sevilla, spanyol diperkenalkan pembuatan ac untuk alam terbuka. dengan cara mem- perbanyak barang penyerap panas di sekitar lingkungan.

5 September 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERIK matahari musim panas tak terasa menyengat. Hawa di pelataran ter~buka pameran akbar teknologi internasional atau Expo 1992 di pinggiran Kota Sevilla di Spanyol itu sejuk sepan~jang hari. Padahal, suhu di sana pada musim panas Juni-September biasanya sangat tinggi, 35-45 derajat Celsius. Kesejukan di pelataran terbuka itu tercipta berkat "AC alam terbuka". Tujuannya tak lain agar puluhan ribu pengunjung bisa betah jalan-jalan di alam terbuka selama menengok pameran internasional yang berlangsung tanggal 20 April-12 Oktober 1992 itu. Lokasi Expo 92 ini meng~~ambil tempat di Delta Cartuja, diapit anak Sungai Gualdaquivir, Spanyol Sela~tan, yang hijau oleh pepohonan perdu. Tak kurang dari 215 ha tanah delta itu dikemas menjadi arena Expo. Di situ terdapat lima blok besar paviliun, masing-masing ber~ukuran lebar 80 meter dan panjang 300 meter. Untuk menciptakan "AC alam terbuka" itu, panitia menugasi suatu tim bioklimat. "Tugas kami adalah membuat plaza lebih se~juk," kata Alvares, ah~li termodinamika Uni~versitas de Sevilla, yang memimpin tim tersebut. Sejak tiga tahun lalu, Alvares men~jadi anggota panitia dan masuk tim yang bertugas men~cip~takan sua~sa~na ba~ru, dan nyaman, di pe~lataran Ex~po - tem~pat yang kemudi~an disebut ling~kung~an bioklimat. Program bioklimat ini boleh dibilang merupa~kan proyek penakluk~an cuaca alam ter~buka ter~besar dalam sejarah. Upaya membuat "AC alam terbuka" itu dimulai dengan mem~bangun danau buatan persis di belakang paviliun tempat pameran, yang berperan mengurangi panas yang menyengat kawasan itu. Sebuah kanal dibuat, menghubungkannya dengan Sungai Gualdaquivir. Di depan paviliun ada plaza luas tempat ribuan pengunjung bebas mondar-mandir. Di situ didirikan tenda-tenda plastik dalam pel~bagai bentuk dan ukuran yang indah. Ke~cu~ali mempercantik wajah pameran, ten~da itu juga berguna sebagai penahan terpa~an sinar matahari. Sekitar 85% sinar bisa di~tangkis tenda-tenda itu. Pepohonan dan perdu juga sengaja di~tanam di sepanjang plaza yang 1.000 meter itu. Lantai pelataran, yang terbuat dari paving block, tampak selalu basah oleh resapan air dari selokan yang mengalir di bawahnya. Uap air lantai itu berfungsi sebagai pendingin pelataran itu. Ada pula beberapa menara setinggi kurang-lebih 30 meter yang menyemburkan butiran air. "Ini terutama untuk menjinakkan hawa siang yang panas," kata Servando Alvares. Semburan air berukuran 0,002 mm yang dipancarkan tadi kemudian berubah menjadi uap sebelum jatuh ke tanah -- suatu proses yang banyak mengurangi panas di sekitarnya. Setiap gram partikel air yang menjadi uap menyedot panas 550-600 kalori, atau setara dengan energi surya yang menimpa 4-5 cm2 tanah di siang yang terik. Sebelum membangun "AC alam terbuka" itu, tim Alvares lebih dahulu me~ngal~kulasi aliran panas dalam sebuah ha~bitat. Tubuh akan kegerahan dan berkeri~ngat bi~la ada aliran panas dari lingkungannya me~ner~pa tubuhnya. Badan berkeringat tentu sa~ja tak nyaman. Sebaliknya, tubuh akan me~rasa kedinginan bila terjadi aliran panas netto ke luar. Dan lingkungan akan terasa nya~~man bila aliran panas itu nol. Dari penelitian di pusat Kota Sivilla, ter~ungkap bahwa panas yang diterima oleh tu~buh paling besar dari sinar matahari, baik yang langsung dari langit maupun pantulan da~ri tembok, tanah, atau benda-benda lain yang ada di sekeliling. Porsinya 55%. Panas yang dibangkitkan metabolisme tubuh dalam gerak orang berjalan cu~ma 24%. Lebih kecil lagi ada~lah yang diterima badan da~lam bentuk ra~di~asi gelombang panjang dari sekeliling, 7%. Setoran panas akibat kontak dengan udara juga cuma 7%. Dari seluruh panas yang diterima tubuh itu, hanya 10% yang kembali dilepas tubuh, berbentuk pancaran ra~diasi panas gelombang panjang. Yang 90% dikeluar~kan dalam bentuk proses sekresi keringat. "Ini yang membuat tidak nya~man," kata Alvares. Untuk itu, tim Alvares berusaha mencegah aliran panas dari sekeliling dengan "AC alam terbuka" tadi. Caranya, memperbanyak barang penyerap panas di lingkungannya. Danau bu~atan, pav~ing block yang ba~sah, teduhan ten~da dan per~du, dan sem~bur~an butir-butir air da~ri menara. Berkat serangkai~an ikhtiar itu, suhu pela~taran memang le~bih sejuk, 5-9 derajat Celsius lebih rendah ketimbang suhu uda~ra luar. Alvares bi~lang, suhu di bawah ten~da itu masih bi~sa di~turunkan lagi, mi~salnya dengan mem~per~banyak ten~da. "Tapi bakal ber~ben~turan dengan ke~pentingan esteti~ka," ka~ta~nya. Sebab, soal estetika dalam Expo itu, kata Al~vares, me~ru~pakan hal yang penting. Kendati tak mencapai suhu ideal, kehadiran tenda-tenda fan~tasi itu cukup berjasa. Pengunjung tak ha~rus berlelehan keringat dan kegerahan. La~gi pula, tenda-tenda dan menara air itu menambah keindahan suasana. Model ini, kata Alvares, sebenarnya bisa pula dipakai untuk menyejukkan kota-kota panas di daerah tropis. Siapa tahu, Surabaya yang panas itu bisa menjadi kota full AC yang sejuk seperti Malang, setelah dipasang tenda-tenda dan menara penyembur air. Putut Trihusodo (Jakarta) dan Liston P. Siregar (Sevilla)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus