PERKEMBANGAN kegiatan Galunggung itu semula terus diikuti
melalui catatan tiga buah seismograf. Kemudian sejak awal Juni
di Pos Pengawas Galunggung dipasang alat detektor dengan sistem
radar. Alat ini -- sumbangan Pemerintah Amerika Serikat -- bisa
mengukur "napas" gunung dari jarak 7 km. "Jadi kalau seismograf
mengukur 'denyut jantung' gunung, detektor ini bisa mengukur
'napas' gunung," ujar Ir. Adjat Sudradjat, yang mengepalai
Direktorat Vulkanologi.
Direktorat Vulkanologi kini juga memperketat pengamatan terhadap
G. Merapi dan G. Kelud. Menurut berita Antara, pimpinan Proyek
Gunung Merapi Yogyakarta, menilai tinggi G. Merapi, sejak akhir
1981, bertambah 54 m, akibat magma yang mendesak ke atas sejak
bertahun-tahun. Tapi menurut Ir. Adjat yang baru saja meninjau
keadaan G. Merapi itu, penambahan ketinggian itu cuma
berlangsung beberapa hari saja, setelah itu longsor lagi. "Bila
penambahan ketinggian tanpa diikuti longsoran, tentu ini
berbahaya," ujar Adjat kepada TEMPO pekan lalu.
Pejabat Vulkanologi di Yogya lebih skeptis menerima berita itu.
"Adalah peristiwa besar, kalau kenaikan itu betul terjadi," ujar
Ir. M. Istijab, Kepala Sub Seksi Geokimia, Sub Dit. Laboratorium
Gunung Api, pekan lalu. Kenaikan tinggi puncak gunung, apalagi
50 m lebih, tidak gampang, menurut Istijab. Tentu ada suatu
kekuatan dahsyat yang mengangkatnya. "Ini berbahaya," ujarnya,
"sebab Yogya pun akan bisa ikut terangkat."
Penghubung Masalah Gunung Merapi di Yogyakarta, Heryono Asmanu
juga heran. "Wah, dari mana sumber berita itu," katanya kepada
TEMPO. "Menurut catatan kami, sampai hari ini tinggi puncak
Merapi masih tetap 2.911 m!" Secara berkelakar ia mengungkapkan
pihaknya belum merasa ada kenaikan Pulau Jawa. "Kalau ada
kenaikan, Dinas Topografi perlu mengadakan perhitungan baru,"
ujarnya.
Ir. Istijab menduga kenaikan yang dimaksud ialah kenaikan kubah
lava. Saat ini G. Merapi masih dalam proses pembentukan kubah
lava baru. Kenaikan kubah lava itu memang bisa mempengaruhi
perubahan tinggi gunung itu sendiri, kalau kubah itu memang
terletak di puncak. "Tapi untuk Gunung Merapi hal itu tidak
mungkin," ujar Heryono. "Dari dulu sampai sekarang kepundan yang
berisi kubah lava G. Merapi itu selalu terdapat di lereng bagian
puncak."
Sekarang kepundan yang berisi kubah lava itu terdapat di lereng
barat daya puncak G. Merapi, pada ketinggian 2.772 m. Tahun
1953-54, kepundan itu terdapat di lereng utara, sedang tahun
1957 di lereng barat. Lokasi sekarang terbentuk sejak tahun 1961
dan selama itu belum pernah melampaui tinggi puncak Merapi.
Meski kegiatan Merapi tetap dalam batas normal, gunung yang
tergolong paling aktif itu selalu dalam pengawasan ketat.
"Diawasi terus-menerus 24 jam oleh lima pos pengawasan," ujar
Ir. Istijab.
UNTUK mengawasi Gunung Kelud, Jawa Timur, Pos Pengamatan
Margomulyo kini siap-siaga sepenuhnya. Tiga hari sekali petugas
harus turun ke kawah. "Mencatat suhu air kawah," ujar Sugiyono,
petugas Dit. Vulkanologu di pos yang hanya 9 km dari kawah Kelud
itu. Pekan lalu pembantu TEMPO, Dharma Dewangga, ikut turun ke
kawah itu dan menemukan suhu di situ 32ø C. "Sehari-hari memang
segitu," ujar Sugiyono yang bekerja di pos G. Kelud sejak 1963.
"Berarti normal."
Memang G. Kelud yang terkenal aktif dan berbahaya, seakan-akan
sedang tidur nyenyak saat ini. "Justru diamnya ini bisa
mengandung bahaya kalau kita lengah memonitornya," tutur
Sugiyono. Abad ini Kelud sudah tiga kali meledak. Pertama tahun
1919, kemudian tahun 1951 dan terakhir tahun 1966. Meskipun diam
hampir setiap saat alat seismograf di pos mencatat getaran.
"Getaran vulkanik hampir jarang," ujar Sugiyono. "Hanya getaran
tektonis yang sering terjadi." Tapi ini getaran kecil hingga
tidak terasakan oleh penduduk di sekitarnya.
Luas kawah Kelud sekitar 1000 m2 dan berisi air sekitar 2 juta
m3 yang warnanya sering kehijau-hijauan. Untuk menjaga air itu
tidak melampaui batas tinggi, pada kaki gunung sekitar kawah itu
dibuat beberapa terowongan pembuang. "Dari tujuh terowongan,
kini hanya sebuah saja yang berfungsi," ujar Sugiyono. Dua tahun
lalu suhu di kawah itu pernah naik sampai 40ø C. Tapi setelah itu
suhunya turun kembali sampai sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini