Mobil Terbang Terrafugia

KELUAR dari garasi, melaju sekitar tiga menit, lalu mobil lepas landas. Impian itu bisa terwujud tahun depan, setelah mobil terbang Terrafugia Transition diluncurkan pembuatnya di Woburn, Massachusetts, Amerika Serikat.

Satu perusahaan pembuat pesawat mengerjakan proyek ini sejak 2006. Setelah melalui serangkaian uji coba dan pengembangan, Transition meng udara di langit Plattsburgh, New York, dan mendarat mulus, Maret lalu. Badan Administrasi Penerbang an Amerika menyatakan Transition memenuhi standar pesawat dan penerbangan serta menggolongkannya se bagai light-sport aircraft.

Sebelum bisa terbang, mobil harus dipacu hingga 60 kilometer per jam. Pengemudi lalu menarik tuas seperti laiknya pilot. Dalam 30 detik, sayap elektrik yang melipat secara otomatis akan terbentang. Ruang kemudi cu kup buat dua orang, dengan sistem navigasi yang dioperasikan kompu ter.

Di udara, mobil berbobot 650 kilogram ini bisa terbang 185 kilometer per jam. Menurut Wakil Presiden Terrafugia Richard Gersh, jarak ideal yang bisa ditempuh 644 kilometer.

Di jalan raya, sayap mobil dili pat menjadi tinggal selebar dua meter dari bentang 8,4 meter. Bahan bakar mobil ini cukup bensin, dengan kapasitas tangki 76 liter. Tak perlu pilot profesional agar bisa menerbangkan Transition. Badan Pe nerbangan hanya mensyaratkan sopir meng ikuti pelatihan 20 jam penerbangan.

Pekan depan, desain, komputer grafis, dan prototipe Terrafugia Transition akan diluncurkan pada pamer an di Oshkosh, Wisconsin, Amerika. Bagi yang berminat bisa memesan dengan menyetor uang muka US$ 10 ribu atau Rp 95 juta. Harga per unit diperkirakan US$ 194 ribu atau Rp 1,8 miliar. Menurut Gersh, perusahaannya hanya memproduksi tak le bih dari 400 unit per tahun. Transition bisa sampai ke tangan pembeli pada kuartal keempat tahun.