Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI belakangan mengikat kerja sama dengan US National Laboratory untuk meningkatkan penelitian ilmiah soal model penalaran terbaru. Kolaborasi Pemerintah Amerika Serikat dengan industri swasta sudah lama menjadi tradisi untuk memastikan inovasi teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini juga mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk memberdayakan pengembang terkemuka agar dapat memanfaatkan model kami dengan aman,” begitu pernyataan manajemen OpenAI dalam situs resminya, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan perjanjian tersebut, OpenAI akan bekerja sama dengan Microsoft dalam penerapan o1 atau model seri o lainnya pada Venado, superkomputer NVIDIA di Los Alamos National Laboratory (LANL), yang akan menjadi sumber daya bersama bagi para peneliti dari Los Alamos, Lawrence Livermore, dan Sandia National Labs. Venado dirancang untuk mendorong terobosan ilmiah dalam ilmu material, energi terbarukan, astrofisika, dan banyak lagi.
Model tercanggih yang sedang dikembangkan ini bisa mempercepat pengembangan ilmu dasar untuk mendukung kepemimpinan teknologi global di As. Model ini juga bisa mengidentifikasi pendekatan baru untuk mengobati dan mencegah penyakit. Ada juga fungsi peningkatan keamanan siber dan perlindungan untuk jaringan listrik Amerika.
Para peneliti, melalui kemitraan ini, mendalami matematika fundamental hingga fisika energi tinggi. "Mencapai era baru kepemimpinan energi AS dengan membuka potensi penuh sumber daya alam dan merevolusi infrastruktur energi nasional," begitu klaim OpenAI.
Selain urusan digital, US National Laboratory juga memimpin program komprehensif dalam keamanan nuklir. Lembaga ini menjadi salah satu garda Negeri Abang Sam untuk mengurangi risiko perang nuklir.
Misi ini juga didukung oleh OpenAI melalui layanan peninjauan kasus dan konsultasi soal keamanan. Perusahaan penyedia layanan kecerdasan buatan atau AI ini membuka peluang adanya kolaborasi keselamatan yang lebih luas, misalnya ke bidang kimia, biologi, serta radiologi.