Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemasangan cermin sekunder di Observatorium Timau, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 26 Juli 2023 membuat jadwal penyelesaian pembangunan lebih jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya optimistis selesai tahun ini, insya Allah,” kata Abdul Rachman, Koordinator Stasiun Observasi Nasional Kupang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lewat pesan singkat, Jumat, 28 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Optimisme tersebut, di antaranya karena pemasangan cermin primer dan tersier tidak lama lagi. “Semua cermin sudah ada di dalam kubah, tinggal dipasang,” jelasnya.
Untuk pemasangan cermin sekunder sendiri dilakukan dalam satu hari. Sebelumnya, cermin dirangkai terlebih dahulu dengan penyangganya, kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam kubah teleskop dibantu sebuah crane.
Perkembangan ini tentu menggembirakan bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia astronomi, Indonesia khususnya. Abdul juga memberi perhitungan kasar pembangunan observatorium yang telah diselesaikan. “Dugaanku sekitar 55 persen,” katanya.
Sekilas Observatorium Timau
Tonggak penting dalam proyek pembangunan Observatorium Nasional Timau dimulai pada 7 Oktober 2015. Saat itu, dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara lima pihak, yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Kupang.
Setahun kemudian master plan Observatorium Timau selesai dibuat. Demikian juga dengan master plan Kantor Operasional dan Pusat Sains yang berlokasi di dekat Bendungan Tilong, Kupang, beserta dokumen analisis dampak lingkungannya. Tahun 2017 dimulailah kontrak tahun jamak pembuatan teleskop optik 3.8 m dan kubahnya selama 4 tahun.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Pembuatan teleskop dan kubahnya tersebut dipercayakan kepada sebuah perusahaan Jepang yang sudah cukup berpengalaman dalam mengerjakan proyek serupa. Tahun berikutnya dimulai kontrak tahun jamak selama dua tahun pembangunan gedung teleskop 3.8 m yang proyeknya dikerjakan oleh kontraktor dari Indonesia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.