Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Peneliti BRIN Ciptakan CISE, Aplikasi Penghitung Persediaan Karbon Padang Lamun

Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi BRIN menciptakan sebuah aplikasi bernama Carbon Inventory for Seagrass Ecosystem (CISE). Aplikasi apa itu?

16 Desember 2022 | 14.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN, A’an Johan Wahyudi dan Udhi Eko Hernawan, belum lama ini menciptakan sebuah aplikasi bernama Carbon Inventory for Seagrass Ecosystem (CISE). Hasil riset penelitian tersebut berhasil meraih pendanaan Archipelagic and Island State Forum (AISF) 2022.

Melansir brin.go.id, Carbon Inventory for Seagrass Ecosystem (CISE) merupakan aplikasi berbasis sistem operasi yang dapat menjalankan beberapa fungsi, seperti menghitung persediaan karbon padang lamun serta pengurangan emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim.

Udhi selaku salah satu peneliti sekaligus pencipta aplikasi tersebut menjelaskan bahwa penghitungan stok karbon padang lamun adalah sesuatu yang sangat kompleks.Menurut dia, penghitungan stok karbon ada banyak variabel yang harus diamati. Selain itu, proses menghitung stok karbon membutuhkan banyak waktu, tenaga, sumber daya, studi ke lapangan, analisa di laboratorium, perhitungan, dan sebagainya.

Berangkat dari hal tersebut, BRIN menciptakan sebuah aplikasi bernama CISE yang berbasis data penelitian. “Dengan menggunakan apilikasi CISE, menghitung karbon stok menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien,” kata dia dikutip dari laman resmi BRIN pada 5 Desember 2022. 

Keberadaan aplikasi ini dapat menghemat proses perhitungan stok karbon. Meskipun harus tetap pergi ke lapangan, tetapi setelah itu tidak perlu melakukan kegiatan di lab dan perhitungan rumus. Apilikasi ini hanya membutuhkan dua data, yakni data total area padang lamun dan data biological padang lamun.

Padang lamun adalah sebuah ekosistem tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Padang lamun bukanlah rumput laut karena tidak memiliki bunga dan tidak memiliki daun atau akar sejati. Padang lamun berperan penting dalam mendukung keberadaan ekosistem dan juga penyerapan karbon.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: LIPI: Selain Sikka dan Biak, Lamun Indonesia Kurang sehat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus