Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Rekayasa Genetika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Is Helianti, mengungkap khasiat daun jamblang yang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Is mengatakan meski status penyebaran virus Covid-19 telah berubah dari pandemi menjadi endemi, namun infeksi Covid tetap berisiko bagi sebagian mereka yang rentan. Untuk itu penelitian yang bertujuan mengidentifikasi obat antivirus baru, terutama dari sumber keragaman hayati Indonesia tetap penting dan relevan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Is mengatakan, pihaknya fokus pada riset rekayasa protein enzim yang dapat dimanfaatkan dalam proses industri hijau, termasuk dalam proses penemuan obat Anticovid.
“Highlight riset ini adalah pengembangan protease SarsCov2 melalui tahap kloning dan ekspresi gen. Produksi dua jenis protease, yakni 3CL protease dan PL protease yang dimiliki virus SarsCov2 hasil teknologi DNA rekombinan dengan memakai sumber daya domestik belum pernah dilakukan," kata Is melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Februari 2024.
Dalamn ringkasan hasil risetnya, peneliti menyimpulkan 3CL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan pada galur bakteri E.coli via pendekatan DNA sintesis, dengan sebagian besar produk gen adalah protein soluble. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi 3CL Pro rekombinan telah dilakukan.
“Dengan menggunakan 3CL Pro ini sebagai protein target, didapatkan data bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid,” kata Is Helianti.
“Enzim 3CL Pro ini juga digunakan sebagai protein target dalam proses skrining senyawa aktif anticovid dari 1000 isolat bakteri Actinomycetes asal Indonesia, di mana didapatkan enam isolat potensial mengandung senyawa aktif anticovid,” ujanya.
Sementara itu, PL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan dengan baik di bakteri E.coli setelah melalui optimasi kodon dan fusi dengan Maltose binding protein. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi PL Pro rekombinan juga telah dilakukan.
“Dengan menggunakan PL Pro ini sebagai protein target, didapatkan data bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid,” kata dia.
Lebih rinci dijelaskannya, 3CL protease dan PL protease yang telah diproduksi via DNA sintesis ini menjadi protein target pencarian senyawa aktif yang berasal dari ekstrak herbal ataupun ekstrak isolat mikrob Indonesia.
Protease berperan penting dalam replikasi dan pembentukan virus baru Covid-19. Sehingga, penghambatan aktivitas protease berarti mencegah virus bereplikasi lebih lanjut.
Penghambatan aktivitas protease menjadi tujuan utama inhibitor protease yang digunakan sebagai obat antivirus.
Penelitian dan pengembangan obat berdasarkan herbal asli Indonesia dan keragaman hayati mikroba Indonesia, menurut dia, akan mengurangi ketergantungan obat impor. Selain mengasah kemampuan riset untuk antisipasi pandemi di masa depan.
Is Helianti mengatakan, selama ini, riset terkait uji penghambatan aktivitas protease SarsCov2 secara in vitro oleh senyawa dari sumber herbal Indonesia maupun senyawa dari ekstrak mikrob belum pernah dilakukan di tanah air.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.