Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Penelitian: Minum Sekaligus 3 Obat Ini Bantu Sembuhkan Covid-19

Pengguna tiga obat tersebut rata-rata tidak lagi memiliki virus corona Covid-19 dalam tubuhnya lima hari lebih awal. Tapi ...

9 Mei 2020 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, London - Kombinasi tiga obat antivirus lopinavir ritonavir, ribavirin, dan interferon beta dapat meringankan gejala sakit Covid-19 pada pasien dengan keluhan ringan dan menengah. Kombinasi ketiganya bisa menurunkan kadar virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit tersebut dalam tubuh si pasien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil itu ditunjukkan dalam uji coba yang melibatkan 127 pasien di Hong Kong. Tim penelitinya membandingkan pasien yang hanya mengkonsumsi obat anti HIV, lopinovir ritonavir, dengan yang meminum sekaligus lopinovir ritonavir bersama obat hepatitis ribavirin, dan obat sklerosis interferon beta.

Hasil penelitian itu, sebagaimana dipublikasikan dalam jurnal kedokteran Lancet, menunjukkan pengguna tiga obat tersebut rata-rata tidak memiliki virus dalam tubuhnya lima hari lebih awal. Pasien yang hanya mengonsumsi satu jenis obat rata-rata sembuh dalam tujuh sampai 12 hari.

"Percobaan kami memperlihatkan pengobatan lebih awal terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan menengah dengan kombinasi tiga obat antivirus tersebut dapat menekan penyebaran virus dalam tubuh pasien, meringankan gejala penyakit, dan mengurangi risiko penularan terhadap tenaga medis," kata Kwok- Yung Yuen, anggota tim peneliti dan profesor di Hong Kong University.

Ia menjelaskan, risiko penularan ke tenaga kesehatan juga dapat dikurangi karena obat dapat meringankan dampak "pelepasan virus" (viral shedding), yaitu saat virus terdeteksi dan berpotensi menular ke pihak lain.

Selama uji coba berlangsung, seluruh pasien mendapatkan perawatan standar sesuai kebutuhan. Di antaranya pemakaian alat bantu pernapasan (ventilator), alat bantu cuci darah, pemberian antibiotik dan kortikostreroid atau obat anti-peradangan.

Kowk-Yung Yuen mengatakan temuan itu "membawa harapan", tetapi efek tiga obat tersebut diakui masih perlu diuji ke pasien dalam jumlah lebih besar. Juga harus diuji ke pasien Covid-19 dengan gejala sakit parah.

Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine mengatakan interferon beta pantas ditambahkan ke dalam daftar obat Covid-19 yang berbasis penelitian. "Dan hasil tersebut perlu kembali diuji coba lebih lanjut ke pasien yang dipilih secara acak," katanya.

Pengalaman bertahun-tahun mengobati HIV, virus penyebab AIDS, menunjukkan pengobatan terbaik menggunakan kombinasi beberapa obat yang berbeda. "Strategi semacam itu dapat dipraktikkan untuk pasien Covid-19," kata dia.

Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus