Pengawet Buah dari Solo

MARTINA Andriani, dosen Fakultas Pertanian Universitas Negeri Solo, berhasil menciptakan mesin sterilisasi sari buah. Berkat mesin ini, sari buah bisa diawetkan dalam suatu kemasan sampai 6 bulan. Harganya cuma Rp 30 juta, jauh di bawah mesin serupa buatan luar negeri, yang mencapai ratusan juta rupiah. Pengawet buah made in Solo ini terdiri atas alat pemanas dan tabung silinder. Di dalam tabung itu terdapat ruangan yang diisi air sekitar 25 liter. Air yang dididihkan inilah yang akan menghasilkan uap untuk mematikan bakteri. Kompor yang digunakan untuk memanaskan air dipasang persis di belakang tabung. Berbeda dari mesin pengawet pada umumnya yang berbahan bakar solar, mesin buatan Martina menggunakan minyak tanah. Sekali melakukan sterilisasi, dibutuhkan sekitar 6 liter minyak tanah. "Sari buah yang akan diawetkan harus dimasukkan ke dalam botol yang tertutup rapat," kata Martina kepada Imron Rosyid dari TEMPO. Botol-botol itu lalu dimasukkan ke dalam tabung silinder. Kemudian mulailah dengan proses pensterilan yang dilakukan dengan cara memanaskan tabung dengan kompor. Sterilisasi ini tidak akan mengubah sari buah menjadi "barang baru" seperti yang terjadi lewat teknik pengawetan fermentasi. Rasa, kandungan, dan warnanya tetap sama seperti aslinya. Mesin sterilisasi hanya membunuh bakteri perusak sari buah. n Wicaksono