Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 pesawat tempur Rusia terkonfirmasi jatuh akibat invasi di Ukraina selama hampir dua bulan ini. Pesawat tempur Sukhoi Su-35S yang dikenal oleh NATO sebagai 'Flanker-E', salah satu jet tempur paling maju milik Rusia. Foto kejatuhan multi-role fighter jet itu sempat beredar di media sosial militer Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Su-35S adalah evolusi dari pesawat tempur era Perang Dingin Su-27 Flanker, jet kelas berat yang didedikasikan untuk superioritas di udara. Seperti F-15A Eagle Amerika yang bertahap mengalami perubahan menjadi jet tempur multi-peran F-15EX Super Eagle, begitu pula Su-27 saat yang sama menjadi Su-35S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Su-35S, jet tempur paling maju di barisan terdepan Angkatan Udara Rusia saat ini. Dikembangkan Biro Desain Sukhoi, jet tempur itu dikemudikan satu pilot.
Mesinnya AL-41F-1S yang membangkitkan kecepatan maksimum terbang 2,25 Mach atau setara 2.777,7 kilometer per jam.
Di ruang pilot, Radar Irbis mampu mendeteksi jet tempur musuh hingga jarak 400 kilometer. Sedangkan daya angkutnya sampai 8 ton bahan bakar dan persenjataan di eksternal hard-points, di sayap dan tubuhnya. Semua itu membuat Su-35S cukup berat.
Walaupun begitu, rasio daya dorong terhadap bobot yang tinggi, seperti halnya juga kendali thrust-vectoring, membuat jet tempur itu unggul secara daya manuver.
Apa itu pesawat tempur?
Pesawat tempur merupakan kendaraan militer. Mengutip RAND Corporation, pesawat tempur dirancang untuk melakukan operasi militer khususnya yang berlangsung di udara. Pesawat tempur menjadi sarana utama angkatan udara.
Pesawat tempur biasanya dilengkapi perangkat peralatan perang. Mengutip Britannica, peralatan perang itu salah satunya, bom. Operasional pesawat tempur harus dikemudikan pilot yang andal.
Mengutip Glenn Research Center, bentuk sayap pesawat tempur dirancang supaya udara bergerak lebih cepat di atasnya. Tekanan di bagian atas sayap akan lebih kecil daripada tekanan di bagian bawah sayap pesawat tempur.
Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang mengangkat sayap pesawat tempur ke udara. Hal ini sangat berguna karena pesawat tempur harus memiliki daya tahan yang lama.
Fungsi pesawat tempur itu misalnya untuk menembak jatuh armada udara musuh, melakukan misi taktis. Pesawat tempur juga bisa menjadi navigasi di wilayah asing apabila dilengkapi radar yang canggih.
Merujuk konteks historis, pesawat tempur sudah menjadi bagian mendasar dari kekuatan militer sejak pertengahan abad ke-20, khususnya saat Perang Dunia.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Foto 
