Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SISWA kelas XII SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Yuke Fadhilah Kirana, 18 tahun, menemukan cara mengolah kulit udang menjadi plastik. Mulanya ia bersama teman sekolahnya, Happy Haryani, meneliti kulit udang ketika ada program penelitian di sekolah, tahun lalu. Hasil penelitian mereka diikutkan lomba Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2014 di Jakarta, tapi gagal menjadi pemenang.
Tanpa Happy, Yuke melengkapi penelitian itu di laboratorium Institut Teknologi Indonesia, Pamulang, selama enam bulan. Ketika mengikuti pertukaran pelajar di Cina pada Agustus 2014-Juli 2015, ia mengenalkan lagi penelitian ini. Hasilnya, dia menyabet penghargaan Honorary Credential Environment Activists Anshan Jiuzhong High School, dari pemerintah Cina, Januari lalu.
Karya Yuke ini disebut plastik bio-degradable. Badan Tenaga Nuklir Nasional meneliti plastik bio-degradable yang ternyata mampu memecahkan masalah sampah plastik yang sulit terurai. Menurut penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional, plastik jenis ini akan hancur sendiri setelah tertimbun tanah selama 45-70 hari. Berbeda dengan plastik biasa yang awet sampai ribuan tahun di dalam tanah.
Bahan
Kulit udang, pati onggok, serbuk alkohol atau polyvinyl alcohol (PVA)
Tahap pertama: Ambil zat chitosan dari kulit udang.
Proteinisasi
Demineralisasi
Deasetilisasi
Tahap Kedua: Pencetakan
Letakkan semua gelas pada pengaduk atau stirrer:
Campur semuanya lalu aduk dengan kecepatan 300 rpm, suhu 70 derajat Celsius, selama 30 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo