Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Plastik Kulit Udang

14 Desember 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SISWA kelas XII SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Yuke Fadhilah Kirana, 18 tahun, menemukan cara mengolah kulit udang menjadi plastik. Mulanya ia bersama teman sekolahnya, Happy Haryani, meneliti kulit udang ketika ada program penelitian di sekolah, tahun lalu. Hasil penelitian mereka diikutkan lomba Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2014 di Jakarta, tapi gagal menjadi pemenang.

Tanpa Happy, Yuke melengkapi penelitian itu di laboratorium Institut Teknologi Indonesia, Pamulang, selama enam bulan. Ketika mengikuti pertukaran pelajar di Cina pada Agustus 2014-Juli 2015, ia mengenalkan lagi penelitian ini. Hasilnya, dia menyabet penghargaan Honorary Credential Environment Activists Anshan Jiuzhong High School, dari pemerintah Cina, Januari lalu.

Karya Yuke ini disebut plastik bio-degradable. Badan Tenaga Nuklir Nasional meneliti plastik bio-degradable yang ternyata mampu memecahkan masalah sampah plastik yang sulit terurai. Menurut penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional, plastik jenis ini akan hancur sendiri setelah tertimbun tanah selama 45-70 hari. Berbeda dengan plastik biasa yang awet sampai ribuan tahun di dalam tanah.


Bahan
Kulit udang, pati onggok, serbuk alkohol atau polyvinyl alcohol (PVA)

Tahap pertama: Ambil zat chitosan dari kulit udang.

Proteinisasi

  • Kulit udang diblender sampai halus, lalu dikeringkan di microwave selama 30 menit dengan suhu 70 derajat Celsius
  • Campurkan natrium hidroksida (NaOH) dengan perbandingan 1 NaOH : 6 bubur kulit udang. Aduk dan panaskan selama satu jam pada suhu 80 derajat Celsius.
  • Saring dan cuci endapannya dengan akuades atau air murni sampai netral (7 pH).
  • Keringkan dalam oven selama 24 jam, suhu 70-80 derajat Celsius.

    Demineralisasi

  • Campurkan asam klorida (HCl) dengan perbandingan 1 HCl : 12 endapan. Aduk selama satu jam pada suhu kamar.
  • Pisahkan larutan dengan disaring. Cuci sampai netral dengan akuades.
  • Keringkan dalam oven selama 24 jam, suhu 70-80 derajat Celsius.

    Deasetilisasi

  • Rebus dalam larutan NaOH 50 persen dengan perbandingan 1:20 pada suhu 90 derajat Celsius selama 2 jam.
  • Saring dan cuci ampasnya sampai netral dengan akuades.
  • Keringkan dalam oven selama 24 jam, suhu 70-80 derajat Celsius hingga menghasilkan chitosan.

    Tahap Kedua: Pencetakan

  • Masukkan chitosan, PVA, pati onggok dan tylose ke dalam gelas ukur yang berbeda:
  • Chitosan 2,7 gram + 90 ml air
  • PVA 0,3 gram + 30 ml asam asetat
  • Pati onggok 0,3 gram + 30 ml air
  • Tylose 0,3 gram + 30 ml air

    Letakkan semua gelas pada pengaduk atau stirrer:

  • Chitosan, 70 derajat Celsius, 300 rpm, 30 menit.
  • PVA, 100 derajat Celsius, 300 rpm, 60 menit.
  • Pati onggok, 100 derajat Celsius, 300 rpm, 30 menit.
  • Tylose, 100 derajat Celsius, 300 rpm, 30 menit.

    Campur semuanya lalu aduk dengan kecepatan 300 rpm, suhu 70 derajat Celsius, selama 30 menit.

  • Tambahkan satu tetes gliserol, kurangi kecepatan jadi 200 rpm, dan matikan pemanas.
  • Tuangkan larutan ke atas cetakan secara merata, lalu letakkan di atas oven dalam keadaan terbuka. Nyalakan oven dengan suhu 100 derajat Celsius terus-menerus selama dua hari.
  • Plastik terbentuk sesuai dengan cetakan.
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus