Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Potensi Menambah Produksi Bahan Bakar Fosil dari Penangkapan Karbon

Penggunaan karbon yang ditangkap untuk peningkatan perolehan minyak dinilai sebagai keuntungan terbesar bagi bahan bakar fosil.

21 Februari 2025 | 19.07 WIB

Ladang minyak di Kern River Oil Field, California, Amerika Serikat, ini luasnya sekitar 43,5 kilometer persegi. Pengeboran minyak di lokasi ini dimulai pada Juni 1899. dailymail.co.uk
Perbesar
Ladang minyak di Kern River Oil Field, California, Amerika Serikat, ini luasnya sekitar 43,5 kilometer persegi. Pengeboran minyak di lokasi ini dimulai pada Juni 1899. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan emisi karbon dioksida (CO2) memiliki potensi menambah produksi bahan bakar fosil. Mengutip dari The Verge, perusahaan bahan bakar fosil secara historis menggunakan CO2 dalam proses enhanced oil recovery, yaitu menyemprotkan karbon ke ladang minyak yang menipis untuk mengeluarkan cadangan yang sulit dijangkau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam laporan perusahaan Occidental Petroleum, bisnis Direct Air Capture (DAC) atau penangkapan udara langsung merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk memproduksi lebih banyak minyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kami yakin teknologi berikutnya yang akan menambah jumlah barel yang signifikan — 50 hingga 70 miliar barel cadangan — akan berasal dari penggunaan CO2 dalam peningkatan perolehan minyak,” kata Presiden dan CEO Occidental Vicki Hollub.

Bisnis DAC masih merupakan usaha yang sangat mahal karena menelan biaya ratusan dolar per ton CO2 yang ditangkap. Namun ini masih bergantung apakah pemerintahan Trump masih mempertahankan kredit pajak atau tidak. Bagaimanapun perusahaan tidak ingin pabrik DAC-nya menjadi terbengkalai.

Vicki Hollub menganggap penggunaan karbon yang ditangkap untuk peningkatan perolehan minyak sebagai keuntungan terbesar bagi bahan bakar fosil sejak pengeboran memungkinkan Revolusi Serpih Amerika Serikat.

“Mengeluarkan CO2 dari atmosfer adalah teknologi yang perlu diterapkan di Amerika Serikat, dan Presiden Trump mengetahui kasus bisnis untuk ini,” ucap Hollub.

Sebagai catatan, strategi DAC memang tidak mengatasi akar persoalan bahan bakar fosil sebagai penyebab utama polusi yang membuat bumi memanas. Tindak lanjut setelah karbon ditangkap adalah pertanyaan yang lebih rumit dijawab untuk saat ini.

Namun DAC dijual sebagai solusi iklim, karena karbon yang ditangkap dapat disimpan di bawah tanah. Ini sebagai langkah pencegahan gas rumah kaca menumpuk di atmosfer sekaligus mencegah peningkatan suhu rata-rata global pra-revolusi industri.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus