Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan kerangka tentara Amerika Serikat yang dimakamkan di Papua akan dipindahkan ke negaranya. "Ada wacana bahwa tulang-belulang tentara Amerika Serikat di Papua yang meninggal pada Perang Dunia II akan diambil atau direpatriasi," kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Senin, 12 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, wacana tersebut mengemuka dalam presentasi Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Jakarta belum lama ini.
"Pemerintah Amerika Serikat sedang menjajaki kemungkinan merepatriasi tentaranya yang meninggal dalam perang Pasifik di Papua. Hal ini berdasarkan sumber di Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengemuka dalam evaluasi di Jakarta," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Perang Pasifik tahun 1944, tentara Amerika di bawah Jenderal Douglas MacArthur berhasil mengalahkan pasukan Jepang di Papua.
"Mac Arthur menjadikan Ifar Gunung Sentani, Kabupaten Jayapura sebagai markas komando untuk Pasifik Barat Daya. Dari markasnya di Sentani, sambil minum es krim, MacArthur merencanakan serangan ke Filipina," katanya.
Hari menduga bahwa kerangka tentara Amerika ini terkadang bercampur dengan kerangka orang Papua maupun kerangka tentara Jepang, sehingga untuk membedakannya perlu pemeriksaan forensik tulang belulang.
"Selain itu dalam repatriasi tulang belulang tentara Amerika ini juga perlu memperhatikan temuan serta yaitu artefak peninggalan Perang Pasifik," katanya.
Karena itu, Hari Suroto berpendapat bahwa wacana dan keputusan terkait repatriasi kerangka tentara Amerika Serikat perlu melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten sehingga memberikan manfaat kepada warga setempat.
Belajar dari repatriasi tulang belulang tentara Jepang sebelumnya, kata dia, repatriasi tulang belulang tentara Amerika ini perlu disusun nota kesepahaman atau MoU government to goverment.
"Penyusunan MoU ini juga perlu melibatkan pemerintah daerah Papua. Jumlah kerangka tentara Amerika ini jumlahnya hanya ratusan saja, tidak sebanyak kerangka tentara Jepang yang mencapai ribuan," katanya.
Hari menambahkan bahwa kerangka tentara Amerika yang meninggal dalam pertempuran Perang Pasifik terdapat di Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua dan Kabupaten Tambrauw di Provinsi Papua Barat.