Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Rudal Balistik, Peluru Kendali yang Daya Jelajahnya Ribuan Kilometer

Rudal balistik merupakan sistem peluru kendali yang membawa bahan peledak mengandung bahan kimia berbahaya

17 Maret 2022 | 07.58 WIB

Uji coba rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh Hwasong-12 yang dilakukan pada hari Minggu, 31 Januari 2022. Uji tembak dilakukan oleh sistem peluncuran sudut tertinggi dari bagian barat laut negara itu menuju perairan Laut Timur Korea dengan pertimbangan keamanan negara-negara tetangga. KCNA via REUTERS
Perbesar
Uji coba rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh Hwasong-12 yang dilakukan pada hari Minggu, 31 Januari 2022. Uji tembak dilakukan oleh sistem peluncuran sudut tertinggi dari bagian barat laut negara itu menuju perairan Laut Timur Korea dengan pertimbangan keamanan negara-negara tetangga. KCNA via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rudal balistik Korea Utara dilaporkan meledak di udara tak lama setelah diluncurkan. Pengujian rudal itu diduga meledak tak lama setelah lepas landas di Pyongyang pada Rabu, 16 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip Reuters, rudal balistik itu meledak di udara saat masih fase booster, ketinggian di bawah 20 kilometer.

Apa itu rudal balistik?

Rudal balistik merupakan sistem peluru kendali yang membawa bahan peledak mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk nuklir, seperti dikutip dari Britannica.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip How Stuff Works, semua rudal balistik jarak jauh membawa daya ledak nuklir. Bagian hulu ledak nuklir itu sangat berbahaya karena daya rusaknya bisa melebihi bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima ketika Perang Dunia II.

Lintasan balistik membuat arah rudal yang sudah diluncurkan tak bisa diubah. Rudal balistik yang sudah diluncurkan hanya ditentukan kecepatan dan gaya gravitasi ke permukaan Bumi.

Rudal balistik bisa diluncurkan dari pesawat, kapal, kapal selam, dan tempat peluncuran khusus. Ketika diluncurkan, rudal balistik menempuh jarak yang cukup jauh. Pada November 2017, Korea Utara menguji Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) alias Peluru Kendali Balistik antarbenua.

Rudal yang dinamai Hwasong-15 itu bisa mencapai ketinggian hingga 4.500 kilometer. Daya jelajah terbang terbang sekitar 950 kilometer sebelum mendarat di lepas pantai Jepang.

Beberapa analis memperkirakan Hwasong-15 memiliki potensi jangkauan hingga 13.000 kilometer. Jika Hwasong-15 diluncurkan di lintasan yang datar, rudal itu  diperkirakan mencapai Amerika Serikat. Itu sebabnya dinamai rudal balistik antarbenua karena jarak tempuhnya yang sangat jauh.

Rand Corporation menjelaskan rudal balistik biasanya digunakan untuk keperluan perang. Penggunaan rudal balistik  mengakibatkan ancaman lingkungan dan keamanan global.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus