Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.

20 Juli 2024 | 20.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit mengakibatkan penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat terganggu. Menurut Kepala Observatorium Bosscha, Hesti Retno Tri Wulandari, gangguan itu sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir ini. “Sumber cahaya lampu sorot itu ada dari beberapa tempat berbeda,” katanya Jumat, 20 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah lokasi lampu sorot yang telah dipastikan yaitu berada di daerah Lembang. Sementara dua lokasi lainnya diduga di daerah Parongpong dan Gegerkalong. Pihak observatorium menurut Hesti, tidak langsung bergerak memeriksa di mana lokasi lampu sorot itu yang terlihat jelas sinarnya saat malam hari. “Kami tindak-lanjuti waktu siang hari, bukan saat kejadian langsung menggerebek,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lampu sorot itu menurut Hesti menyala selama acara pasar malam berlangsung dan bergerak-gerak menerangi langit. Akibatnya detektor teleskop kesulitan menangkap obyek-obyek langit karena cahayanya lebih redup dari lampu sorot. “Jadi data yang terkumpul itu tidak bisa dipakai akibat polusi cahaya,” kata dia.

Sementara kondisi langit malam yang cerah, menjadi waktu terbaik bagi para astronom khususnya di Observatorium Bosscha untuk melakukan pengamatan dan penelitian. Karena gangguan sorot lampu itu, Hesti menempuh jalur resmi dengan menemui beberapa kepala desa seperti di daerah Lembang. “Kami datang untuk menyampaikan surat kepada beberapa desa dan desa-desa lain kami tembuskan suratnya sebagai imbauan agar yang seperti (lampu sorot) ini tidak diakomodasi,” ujarnya.

Hesti menegaskan pihaknya tidak menentang kegiatan yang berdampak ekonomi. “Tetapi kan boleh dibilang tidak ada kegunaannya lampu sorot ini, hanya memberitahu bahwa di situ ada keramaian,” katanya. Sejauh ini dia belum mengetahui pasti apakah imbauan lewat surat ke kepala desa itu sudah berhasil atau belum menghentikan pemakaian lampu sorot. 

Lampu sorot dari salah satu pusat hiburan masyarakat di kawasan Lembang membuat pengamatan bintang di Observatorium Bosscha lumpuh. Lampu sorot mengontaminasi tangkapan instrumen pengamatan, mengakibatkan hampir keselurahan data pengamatan yang diambil dari teleskop tidak bisa digunakan. Observatorium Bosscha menghimbau semua pihak untuk menggunakan penerangan luar dengan bijak.

Tempo sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, 20 Juli 2024. Namun panggilan ke nomor telepon seluler keduanya tidak diangkat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus