Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Selain Ibnu Khaldun, Ini 3 Tokoh Muslim yang Mengubah Dunia

Sangat banyak tokoh muslim yang berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan, 4 di antaranya adalah Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Umar Khayyam.

30 Mei 2024 | 07.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara para pemikir muslim yang terkenal di dunia, Ibnu Khaldun mungkin menjadi salah satu nama yang mencuat dengan karyanya yang fenomenal. Namun, ada juga tokoh-tokoh Muslim lainnya yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah pemikiran Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum mengenal tiga tokoh lainnya, Abd al-Rahman Ibn Mohammad atau lebih dikenal sebagai Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1332 Masehi. Menurut artikel dari Princeton University, ia berasal dari keluarga Arab Yemen yang telah menetap di Spanyol, namun pindah ke Tunisia setelah jatuhnya Sevilla.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sana, ia menerima pendidikan awalnya sebelum bermigrasi ke Fez. Perjalanan hidupnya penuh gejolak politik, termasuk tinggal di sebuah desa kecil di Aljazair yang membuatnya menulis Muqaddimah, karyanya yang menginspirasi sejarawan, sosiolog, politikus, dan filsuf dunia.

Puncak kariernya terjadi di Mesir, di mana ia diangkat sebagai Hakim Maliki dan mengajar di Universitas Al-Azhar. Kontribusi utamanya terletak pada filsafat sejarah dan sosiologi, terutama dalam karyanya Muqaddimah, yang membahas faktor-faktor psikologis, ekonomi, lingkungan, dan sosial yang mempengaruhi peradaban manusia.

Selain Ibnu Khaldun, berikut adalah tokoh Islam lainnya yang terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menjadi inspirasi bagi tokoh modern atas karya dan penemuan yang brilian.

Al-Khawarizmi, Penemu Aljabar

Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi lahir di Khawarizm, sebelah selatan Laut Aral. Tanggal kelahiran dan kematiannya tidak diketahui secara pasti, namun ia diketahui berkembang saat di bawah Al-Mamun di Baghdad antara tahun 813-833 Masehi, dan kemungkinan meninggal sekitar tahun 840 Masehi.

Al-Khawarizmi adalah seorang matematikawan, ahli astronomi, dan ahli geografi. Dia adalah salah satu matematikawan terbesar yang pernah hidup, sebagai pendiri beberapa cabang dan konsep dasar matematika.

Karyanya tentang aljabar sangat luar biasa, ia mengembangkannya hingga memberikan solusi analitis dari persamaan linear dan kuadrat, yang menjadikannya sebagai penemu aljabar. Nama Aljabar diambil dari buku terkenalnya Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Kontribusinya dalam matematika dan sains juga termasuk pengenalan sistem angka India yang sekarang dikenal sebagai angka Arab dan pengembangan sistem desimal.

Ibnu Sina, Tokoh Kedokteran Dunia

Abu Ali al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina lahir tahun 980 Masehi di Afshana dekat Bukhara. Tokoh yang menurut artikel ensiklopedia Stanford University juga dikenal dengan nama Avicenna ini memperdalam studi filsafat serta mempelajari logika dari buku dan Abu Abdallah Natili, seorang filsuf terkenal pada masa itu.

Ketika masih muda, dia sudah mahir dalam bidang kedokteran, dan pada usia 17 tahun, dia berhasil menyembuhkan Raja Bukhara dari penyakit yang dianggap tidak dapat disembuhkan oleh dokter lain. Pada masa dewasanya, Ibnu Sina menulis karya terkenalnya, Al-Qanun fi al-Tibb, yang menjadi ensiklopedia kedokteran terbesar pada masanya.

Selain itu, Ibnu Sina juga memberikan kontribusi orisinalnya, seperti pengenalan sifat menular dari penyakit dan penjelasan tentang pengaruh psikologi terhadap kesehatan. Dia juga merupakan kontributor penting dalam bidang matematika, fisika, musik, dan kimia. Karya-karya Ibnu Sina telah memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kedokteran dan filsafat, dan masih dihargai hingga saat ini.

Umar Khayyam, Sang Astronom dengan Rubaiyat-nya

Omar Khayyam lahir pada 18 Mei 1048 di Neyshbr, Iran, dan meninggal pada 4 Desember 1131. Ia adalah seorang matematikawan, astronom, dan penyair Persia terkenal pada zamannya. Disadur dari Britannica, Khayyam mendapatkan pendidikan yang baik di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat di Neyshbr sebelum pergi ke Samarkand, tempat dia menyelesaikan risalah matematika, Rislah fil-barhn al masil al-jabr wal-muqbalah. Khayyam juga terkenal atas observasi astronominya yang penting untuk reformasi kalender.

Di Esfahan, Khayyam mengemukakan kritik terhadap teori Euklides tentang garis sejajar dan teori proporsi. Selain itu, Khayyam dikenal sebagai penyair berkat koleksi robyt-nya, yang kemudian diilhami oleh FitzGerald untuk menulis The Rubáiyát. Meskipun beberapa ahli meragukan keaslian karya puisinya, rubyt-nya menggambarkan pemikir yang dipenuhi dengan pertanyaan tentang alam semesta dan eksistensi manusia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus