Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibnu Khaldun adalah seorang pemikir terkemuka abad ke-14 yang terkenal karena kontribusinya dalam bidang sejarah, sosiologi, dan filsafat. Melalui tulisan karyanya yang paling terkenal berjudul Muqaddimah, ia meletakkan dasar bagi banyak konsep modern dalam ilmu sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibnu Khaldun lahir pada 27 Mei 1332 di Tunisia. Ia tumbuh dalam keluarga berpengaruh yang memiliki sejarah panjang dalam pelayanan publik dan keilmuan. Keluarganya berasal dari Hadramaut di Yaman dan bermigrasi ke Spanyol pada masa kejayaan Andalusia Muslim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Britannica, mereka adalah bagian dari kelas elit intelektual dan politik yang memberikan Ibnu Khaldun akses ke pendidikan dan pergaulan dengan para pemikir terkemuka pada masanya.
Pendidikan dan Perjalanan Awal
Sejak usia dini, Ibnu Khaldun mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Ia belajar Al-Quran, hadis, fiqih, dan sastra Arab di bawah bimbingan para ulama terkemuka di Tunisia. Ia kemudian mulai terlibat dalam politik dan administrasi, mengikuti jejak keluarganya yang banyak berkecimpung dalam pemerintahan.
Ibnu Khaldun juga sempat belajar di beberapa pusat keilmuan di Afrika Utara, seperti Fez dan Granada, yang memberinya wawasan luas tentang berbagai disiplin ilmu
Pendidikan Ibnu Khaldun tidak hanya terbatas pada ilmu-ilmu agama. Ia juga mendalami filsafat, matematika, logika, dan ilmu alam. Penguasaannya dalam berbagai bidang ilmu membuatnya mampu mengembangkan teori-teori yang kompleks dan mendalam tentang masyarakat dan sejarah manusia.
Pada usia 20 tahun, ia diberi jabatan di istana Tunisia, diikuti tiga tahun kemudian dengan jabatan sekretaris sultan Maroko di Fez. Namun setelah dua tahun mengabdi, dia dicurigai ikut serta dalam pemberontakan dan dipenjarakan. Setelah dibebaskan dua tahun kemudian, ia dipromosikan oleh penguasa baru, namun kembali mendapat kecaman dan memutuskan meninggalkan Maroko untuk menyeberang ke Granada.
Muqaddimah
Karya paling terkenal Ibnu Khaldun adalah Muqaddimah atau Prolegomena, sebuah pengantar untuk kitab sejarah dunia yang ia tulis. Dalam karya ini, Ibnu Khaldun menguraikan teori-teori tentang dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang sangat revolusioner pada masanya.
Ibnu Khaldun memanfaatkan masa tinggalnya di Fez untuk melanjutkan studinya dan menikmati kebersamaan dengan banyak ulama dari seluruh Afrika Utara dan Andalusia. Selama empat tahun tinggal di Bani Arif, Ibnu Khaldun pun menyusun sejarah kebesaran al-Ibar.
Dilansir dari situs Ibn Haldun University, pendapat-pendapat ekonomi yang dinilai paling maju dari pendapat yang diungkapkan dalam Islam abad pertengahan dapat ditemukan terutama dalam The Muqaddimah.
Ia memperkenalkan konsep asabiyyah (solidaritas sosial) sebagai faktor kunci dalam kebangkitan dan kejatuhan peradaban. Menurut Ibnu Khaldun, asabiyyah adalah kekuatan yang mengikat kelompok-kelompok sosial dan memberikan mereka kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.
Selain itu, Ibnu Khaldun juga membahas tentang peran ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Ia menyatakan bahwa kekayaan dan kemakmuran ekonomi merupakan fondasi bagi stabilitas politik dan kemajuan peradaban. Teorinya tentang siklus dinasti, di mana kerajaan dan dinasti mengalami siklus lahir, tumbuh, mencapai puncak, dan akhirnya runtuh, menjadi salah satu konsep yang paling dikenang dalam sejarah pemikiran.
Ibnu Khaldun juga mengkritik penulisan sejarah yang subjektif dan penuh dengan bias. Ia menekankan pentingnya verifikasi fakta dan analisis kritis dalam menulis sejarah. Metodologi ini menjadikannya sebagai salah satu pendiri ilmu sejarah kritis modern.
Tulisan ini awalnya dimaksudkan sebagai pengantar sejarahnya, Kitab al-'Ibar tentang dunia Arab dan Muslim serta dunia pra-Islam. Muqaddimah awalnya diselesaikan pada 1377, lalu terus dikoreksi dan ditambah hingga sesaat sebelum kematian penulisnya.
Menjadi Orang Berpengaruh
Ibnu Khaldun meninggal pada 17 Maret 1406 di Kairo, Mesir, tetapi warisannya terus hidup hingga hari ini. Karyanya, terutama Muqaddimah, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terus dipelajari di berbagai disiplin ilmu, termasuk sosiologi, sejarah, ekonomi, dan ilmu politik. Pemikirannya yang revolusioner dan metodologinya yang kritis membuatnya dianggap sebagai bapak sosiologi dan historiografi modern.
Pemikiran dan karya Ibnu Khaldun menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dalam memahami dinamika sosial dan sejarah manusia. Ia tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan pada zamannya, tetapi juga terus mempengaruhi pemikiran ilmiah hingga saat ini.
Pilihan Editor: Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun