Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada sekitar 300 spesies gurita di lautan. Sebagian besar spesies itu hidup di dasar laut yang dalam, sebagaimana dikutip dari National Geographic. Dari ratusan spesies gurita itu ada yang masa mengerami telurnya sangat lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti dari University of Rhode Island dan Monterey Bay Aquarium Research Institute telah meneliti gurita betina spesies Graneledone boreopacifica yang mengerami sampai menetas selama lebih dari 4 tahun. Selama itu pula gurita itu menjaga telur dari serangan predator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari situs web Monterey Bay Aquarium Research Institute, tim peneliti menemukan gurita Graneledone boreopacifica di kedalaman laut 1.400 meter, pada Mei 2007. Selama lebih dari 4 tahun, tim peneliti mengamati tempat yang sama sebanyak 18 kali. Walhasil, gurita yang diamati empat tahun silam itu tak berpindah dari tempat pertama kali ditemukan oleh tim peneliti. Para peneliti mencirikan bekas luka di tubuh gurita itu.
Selama kurun waktu penelitian itu, gurita yang mengerami telurnya itu kulitnya makin mengendur dan agak pucat. Hal itu dipengaruhi bobot tubuh yang terus berkurang selama mengerami telur.
Peneliti pun melihat kecenderungan gurita itu tak agresif ingin mencaplok kepiting atau udang yang berada di sekitarnya, selama tak mengganggu telurnya. Selama mengerami itu, induk gurita hanya sedikit makannya.
Pada September 2011, saat observasi peneliti masih menemukan gurita itu. Tapi, pada bulan berikutnya, gurita itu sudah pergi, tampak di tempat itu ada sisa kulit telur.
Jurnal ilmiah Plos One mencatat, waktu 53 bulan gurita betina spesies Graneledone boreopacifica mengerami telur termasuk kurun yang sangat lama. Masa mengerami telur itu tercatat paling lama untuk spesies hewan apa pun di dunia.
WILDA HASANAH