Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - FisTx Indonesia memperkenalkan teknologi ultraviolet (UV) untuk gantikan penggunaan bahan kimia kaporit dalam menjaga kualitas air. Perusahaan teknologi di bidang akuakultur yang berbasis di Yogyakarta ini mengklaim teknologi yang dinamakan Baskara UV yang dikembangkannya ramah lingkungan, selain efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Baskara UV yang dikembangkan oleh FisTx Indonesia telah sukses diimplementasikan dalam berbagai proyek akuakultur di Indonesia, diantaranya ada di Bangka Belitung, Lampung, Tegal, Yogyakarta, Pacitan, Bali, Sumbawa, Barru, Parigi, dan beberapa daerah di Indonesia lainnya," kata CEO FisTx Indonesia, Rois Mubarok, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 19 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rois, implementasi Baskara UV menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesehatan dan produktivitas ikan serta organisme air lainnya. Hasil itu dianggapnya solusi baru yang lebih aman dan efisien untuk pengolahan air dalam industri akuakultur, menggantikan kaporit sekaligus membanggakan sebagai karya inovasi anak bangsa.
"Kami sangat bangga dapat menghadirkan teknologi yang tidak hanya efektif tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," kata dia.
Dalam industri akuakultur, Rois menerangkan, kualitas air merupakan faktor kunci yang menentukan kesehatan dan pertumbuhan organisme air. Selama bertahun-tahun, kaporit atau chlorine telah menjadi solusi utama untuk mensterilkan air. Metode ini memiliki kelemahan signifikan, termasuk dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi efek samping pada organisme air.
Apa itu Teknologi UV dan Kelebihannya?
Adapun teknologi UV menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu antara 200-270 nm untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit. Sinar UV merusak DNA mikroorganisme ini, sehingga mereka tidak dapat melakukan replikasi DNA dan tranlasi RNA yang dapat berkembang untuk menginfeksi inangnya.
Baskara UV yang dikembangkan FisTx sebagai teknologi pengganti kaporit. Dok.Baskara
"Proses ini sangat efektif tanpa memerlukan bahan kimia tambahan, sehingga tidak meninggalkan residu berbahaya dalam air," kata Rois memaparkan.
Kelebihan lain dari Baskara UV disebutkan adalah tidak mengubah sifat fisik atau kimiawi air, memastikan bahwa derajat keasaman (pH), rasa, dan warna air tetap tidak terpengaruh, yang sangat penting untuk kesehatan organisme air. Lainnya, klaim sistem yang mudah dipasang dan dioperasikan dengan biaya yang lebih rendah, "karena tidak memerlukan pembelian bahan kimia secara terus-menerus."
Karena kelebihan-kelebihan di atas, teknologi UV dari FisTx bisa digunakan atau diimplementasikan di berbagai segmen akuakultur. Rois menyebut mulai dari segmen pembibitan, pemeliharaan, sampai budidaya laut dan pengolahan air limbah.