Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kemarin 23 Desember di tahun 1947, transistor, cikal bakal chip semikonduktor, untuk pertama kalinya diperlihatkan. Transistor ditemukan oleh tiga fisikawan Amerika Serikat. Komponen ini biasanya digunakan untuk memperkuat atau melemahkan kekuatan arus listrik dalam suatu rangkaian elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transistor dikenal sebagai salah satu terobosan teknologi paling signifikan di abad ke-20. Alat ini benar-benar merevolusi bidang elektronik, memungkinkan pembuatan perangkat seperti komputer pribadi, telepon pintar, dan perangkat modern lainnya.
Apa itu Transistor?
Mengutip Britannica, transistor merupakan perangkat semikonduktor untuk memperkuat, mengendalikan, dan menghasilkan sinyal listrik. Transistor komponen aktif dari sirkuit terintegrasi atau mikrochip, ini biasanya berisi miliaran perangkat sangat kecil yang terukir di permukaannya yang mengkilap. Tertanam dalam hampir semua barang elektronik, transistor telah menjadi sel saraf di era informasi.
Baca : Harga Chip Semikonduktor Melonjak Kemenperin Berharap Bisa Diproduksi Lokal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transistor biasanya terbuat dari silikon atau germanium. Transistor blok bangunan mendasar dalam konstruksi semua perangkat elektronik modern, misalnya digunakan dalam chip komputer dan telepon pintar.
Komposisi Transistor
Transistor semikonduktor mini yang mengatur atau mengontrol aliran arus atau tegangan selain memperkuat dan menghasilkan sinyal-sinyal listrik ini dan bertindak sebagai saklar atau gerbang listrik. Biasanya, transistor terdiri dari tiga lapisan, atau terminal, dari bahan semikonduktor, yang masing-masing dapat membawa arus.
Saat bekerja sebagai penguat, transistor mengubah arus masukan kecil menjadi arus keluaran yang lebih besar. Sebagai saklar, itu bisa berada di salah satu dari dua keadaan berbeda - hidup atau mati - untuk mengontrol aliran sinyal elektronik melalui sirkuit listrik atau perangkat elektronik.
Mengutip Study.com, Transistor juga terdiri dari daerah semikonduktor tipe-p dan tipe-n ekstrinsik. Semikonduktor ekstrinsik yang telah didoping dengan atom donor elektron disebut semikonduktor tipe-n karena sebagian besar pembawa muatan dalam kristal adalah elektron negatif.
Semikonduktor ekstrinsik yang telah didoping dengan atom penerima elektron disebut semikonduktor tipe-p karena sebagian besar pembawa muatan dalam kristal adalah lubang elektron atau pembawa muatan positif.
Fungsi Transistor
Mengutip Tech Target, Transistor hanya memiliki satu elemen sirkuit. Dalam jumlah kecil, transistor digunakan untuk membuat sakelar elektronik sederhana. Itu adalah elemen dasar dalam sirkuit terintegrasi atau IC, yang terdiri dari sejumlah besar transistor yang saling berhubungan dengan sirkuit dan dimasukkan ke dalam microchip silikon tunggal.
Dalam jumlah besar, transistor digunakan untuk membuat mikroprosesor dimana jutaan transistor ditanamkan ke dalam satu IC. Mereka juga menggerakkan chip memori komputer dan perangkat penyimpanan memori untuk pemutar MP3, telepon pintar, kamera, dan permainan elektronik. Transistor tertanam kuat di hampir semua IC, yang merupakan bagian dari setiap perangkat elektronik.
Transistor, pionir dari komponen chip, juga digunakan untuk frekuensi rendah, aplikasi daya tinggi, seperti inverter catu daya yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Selain itu, transistor digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi, seperti rangkaian osilator yang digunakan untuk menghasilkan sinyal radio.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Apple dan TSMC Bahas Pemindahan Produksi Chip 3nm ke AS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.