Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Seperti Manusia, Lumba-lumba Berteman Berdasarkan Minat Bersama

Lumba-lumba memiliki cara unik untuk menjalin pertemanan.

13 Juni 2019 | 14.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan diatas perahu menyaksikan sejumlah lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Wisata menyaksikan mamalia laut di habitat aslinya itu sudah ada sejak tahun 1986 yang diprakarsai oleh nelayan lokal setempat. TEMPO/Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lumba-lumba memiliki cara untuk menjalin pertemanan. Para ilmuwan belajar lebih banyak tentang bagaimana mamalia laut yang cerdas ini bersahabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli biologi dari University of Bristol, Inggris Simon Allen mengikuti kegiatan 37 lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik yang tinggal di Shark Bay, Australia Barat. Beberapa lumba-lumba ini menggunakan spons laut sebagai alat untuk mencari makan, sebagian lainnya tidak.

Mengutip laman CNET, Rabu, 12 Juni 2019, penelitian itu menjelaskan bahwa dari 37 lumba-lumba yang diteliti, 13 adalah spongers (menggunakan spons laut) dan 24 adalah non-spongers. Sama seperti manusia menikmati berkemas bersama dengan orang lain yang berbagi hobi, lumba-lumba spongers tampaknya terikat pada teknik berburu makanan bersama.

"Spongers jantan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bergaul dengan spongers jantan lainnya dibandingkan yang non-spongers, ikatan ini didasarkan pada teknik mencari makan yang sama dan bukan keterkaitan atau faktor lain," demikian tertulis dalam penelitian itu.

Penelitian sebelumnya berfokus pada sponger betina dan menemukan bahwa mereka berhubungan satu sama lain lebih banyak dari pada betina yang tidak menggunakan spons. Penelitian baru ini menambah pengamatan sebelumnya dan menunjukkan pola sosial di kedua lumba-lumba hidung botol jantan dan betina.

Pemahaman baru tentang lumba-lumba jantan ini tidak terduga. "Mencari makan dengan spons adalah kegiatan yang menyita waktu," kata Allen. "Sebagian besar menyendiri sehingga sudah lama dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan lumba-lumba jantan di Shark Bay, untuk investasi waktu dalam membentuk aliansi yang dekat dengan pejantan lain."

Menurut peneliti dari Universitas Zurich, Swiss Manuela Bizzozzero, lumba-lumba jantan dapat membentuk ikatan yang berlangsung selama beberapa dekade. Aliansi membantu lumba-lumba jantan bertahan dan kawin dengan betina.

Studi tentang lumba-lumba ini diterbitkan pada Rabu, 12 Juni 2019 dalam Proceedings of the Royal Society B.

CNET | PROCEDINGS OF THE ROYAL SOCIETY B

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus