Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Momen saat dan pasca Lebaran akan diwarnai fenomena penampakan bulan yang menarik. Terutama pada saat lebaran yang akan menampakkan keindahan langit pada saat senja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo merangkum pergerakan bulan mulai dari pada saat lebaran menurut laman Langitselatan.com, berikut waktu dan deskripsinya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Bulan Sabit Bertemu Venus (16 Juni 2018)
Momen lebaran akan diwarnai dengan keindahan langit senja ketika planet venus akan berjumpa dengan bulan sabit tipis. Hal tersebut akan terjadi di langit arah barat. Peristiwa konjungsi ini akan membuat bulan dan venus hanya terpisah sejauh 2 derajat satu sama lain.
Dalam pandangan kasat mata, venus akan muncul bagai bintang paling terang di dekat bulan sabit tipis. Bulan akan bersinar terang di magnitudo -10,3, sementara planet Venus di magnitudo 4,0. Pasangan kosmis ini akan berada di depan di rasi bintang Cancer dan bisa diamati hingga 2 jam 44 menit setelah matahari terbenam.
2. Fase Bulan Separuh (20 Juni 2018)
Pada tanggal tersebut posisi bulan sudah mencapai 90 derajat terhadap posisi matahari di langit bumi. Masyarakat akan melihat separuh bagian bulan saja yang tersinari matahari, sebagian lainnya masih malam hari.
Secara astronomis, fase separuh awal akan terjadi pukul 17.52 WIB. Masyarakat sudah bisa melihat bulan di langit atas kepala tepat saat matahari terbenam, hingga pukul 23.26 ketika bulan separuh awal sudah berada di ketinggian 8derajat dari cakrawala barat.
3. Titik Balik Matahari (21 Juni 2018)
Solstis atau titik balik matahari akan terjadi pada 21 Juni pukul 16.54 WIB. Pada peristiwa ini matahari akan berada rendah di atas cakrawala bagi orang-orang yang berada di belahan bumi selatan.
Ini menjadikannya hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan. Sementara di belahan Bumi utara, matahari berada lebih tinggi di atas cakrawala, sehingga menjadi penanda hari pertama musim panas.
4. Bulan Bertemu Jupiter (24 Juni 2018)
Pada 24 Juni 2018, bulan akan memandu dalam menemukan sang planet terbesar di tata surya ini. Konjungsi ini akan mencapai puncaknya pada pukul 01.47 WIB, yang nantinya masyarakat dapat melihat jupiter yang berada sejauh 4°13' di arah selatan bulan. Namun, diperlukan teleskop untuk bisa melihat jupiter lebih jelas lengkap dengan bulan-bulan terbesarnya.
Baca juga: Ternyata, Begini Nuansa Puasa di Antariksa
5. Oposisi Saturnus (27 Juni 2018)
Saturnus mencapai titik oposisi pada pukul 20.15 WIB. Ini adalah saat terbaik untuk mengamati planet bercincin, karena sedang berada di jarak terdekatnya dengan bumi. Tapi walaupun dekat, masyarakat masih perlu teleskop untuk bisa mengamati cincinnya ya.
Oposisi akan membawa saturnus pada jarak sekitar 9,05 AU (1 AU = 150 juta kilometer) dari Bumi, dan akan muncul dengan diameter sudut selebar 18,4 detik busur. Bersinar dengan rona kuning keemasan, saturnus akan mencapai magnitudo 0,0.
6. Bulan Purnama (28 Juni 2018)
Pada akhir Juni, bulan akan berada dalam fase purnama, yang secara astronomis akan terjadi pada pukul 11.54 WIB. Masyarakat bisa melihat purnama segera setelah matahari terbenam. Pada saat mencapai fase penuh, bulan akan terletak pada deklinasi -20°42' di rasi bintang sagitarius. Jaraknya dari Bumi akan sekitar 404.000 kilometer jauhnya.