Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan perusahaan pembuat pesawat Amerika Serikat, Boeing telah setuju dalam kesepakatan penjualan 2 lusin pesawat tempur F-15 EX. Seperti dilansir dari laman Thedefensepost.com, langkah pembelian 24 pesawat jet tempur F-15 EX dapat dilihat sebagai upaya modernisasi alutsista yang memang menjadi fokus Menteri Pertahanan Indonesia, yakni Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, kesepakatan pembelian 24 pesawat tempur F-15 EX secara resmi telah selesai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman atau MoU antara pihak TNI Angkatan Udara dan Boeing yang bertempat di fasilitas perusahaan Boeing, St Louis, Missouri. Selain itu, dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut turut dihadiri oleh Prabowo Subianto yang sempat mendokumentasikan momen tersebut melalui unggahan di akun resmi Instagramnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, F-15 EX merupakan versi paling lanjut dari tipe pesawat tempur F-15, bahkan pesawat tempur tipe F-15 EX hanya digunakan tidak lebih dari setengah lusin negara di seluruh dunia. Indonesia melalui Tentara Nasional Indonesia telah memiliki pesawat tempur F-16 dan pesawat tempur pabrikan Sukhoi, pada tahun sebelumnya, Indonesia juga telah menandatangani kesepakatan pembelian 42 jet tempur Rafale milik Prancis dengan total kontrak senilai 8,1 miliar USD.
Wacana pembelian pesawat tempur F-15 EX berawal pada November saat Kepala Pentagon, yakni Lloyd Austin berkunjung ke Jakarta pada November lalu. Lebih lanjut, Austin juga berharap bahwa kesepakatan tersebut nantinya akan berdampak positif untuk Indonesia dengan meningkatkan hubungan bilateral antarkedua negara.
Spesifikasi Pesawat Tempur F-15 EX
Pesawat tempur F-15 EX merupakan varian terbaru dari pesawat tempur F-15 pabrikan Boeing yang telah lama beroperasi. Seperti dilansir dari laman Kemhan.go.id, pesawat tempur jenis F-15 EX memiliki beberapa keunggulan, seperti daya muat lebih besar hingga 13.380 kilogram, yang memungkinkan pesawat tersebut memuat lebih banyak senjata daripada versi sebelumnya.
Selain itu, pesawat tempur F-15 EX juga memiliki struktur pesawat yang kuat sehingga memiliki umur layanan hingga 20.000 jam terbang. Pesawat tempur F-15 EX juga dilengkapi dengan sistem avionik canggih yang memungkinkan F-15 EX mendeteksi dan melacak target dengan akurasi tinggi, yang memungkinkan pesawat tempur tersebut memiliki daya jelajah dan survivabilitas yang tinggi.
Lebih lanjut, pesawat tempur F-15 EX juga dilengkapi dengan integrasi berbagai jenis senjata, mulai dari rudal udara ke udara, bom, hingga senjata khusus lainnya yang lebih banyak dari versi sebelumnya. Keunggulan lainnya juga terletak pada kemudahan dalam pemeliharaan yang memang merupakan salah satu fokus utama dari desain F-15 EX, dengan kemudahan pemeliharaan tersebut turut memungkinkan F-15 EX untuk dioperasikan dalam berbagai misi, seperti superioritas udara, serangan darat, hingga operasi maritim.
Dalam menunjang kemampuan operasionalnya dalam berbagai misi, jet tempur F-15 EX tentunya juga dilengkapi oleh konektivitas dengan sistem lain yang dapat memungkinkan pesawat tempur F-15 EX untuk melakukan komunikasi dengan sistem lain seperti satelit, UAV, dan pesawat lainnya. Namun demikian, dalam paket pembelian 24 unit pesawat tempur F-15 EX tidak disebutkan secara pasti nilai dari kontrak pembelian tersebut.
Meskipun demikian, seperti dilansir dari laman Turdef.com, harga satu unit pesawat tempur F-15 EX diperkirakan mencapai hingga 80 juta USD atau sekitar Rp 1,2 triliun.