Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Studi: Flu Musiman Kembali Tinggi Meski Sempat Teredam Pandemi Covid-19

Sebuah studi internasional mengungkap bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi perilaku dan evolusi flu musiman.

15 November 2024 | 10.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi internasional yang melibatkan peneliti dari University of Oxford, Fudan University, dan KU Leuven mengungkap bagaimana pandemi Covid-19 mempengaruhi perilaku dan evolusi flu musiman. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian ini menganalisis data penyebaran dan genetika influenza musiman bersamaan dengan pola perjalanan internasional selama periode pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian tersebut menemukan bahwa pembatasan perjalanan global selama pandemi menyebabkan penurunan tajam kasus flu musiman karena berkurangnya pergerakan dan interaksi sosial. Namun, begitu perjalanan internasional pulih, tingkat influenza kembali dengan cepat. 

“Sangat mengejutkan betapa cepatnya flu musiman kembali ke keseimbangan pra-pandemi hanya beberapa tahun setelah puncak pandemi Covid-19,” kata penulis utama Zhiyuan Chen dari University of Oxford dan Fudan University, dikutip dari Earth.com, Jumat, 15 November 2024. 

Kembalinya flu musiman ini menunjukkan bahwa meskipun langkah-langkah Covid-19 memperlambat penyebaran influenza sementara, virus tersebut tetap bertahan di beberapa wilayah dan melanjutkan pola tipikalnya setelah pembatasan pergerakan dilonggarkan. Artinya, virus influenza tetap berkembang secara genetik dan mempertahankan sirkulasi meski sempat mengalami penurunan jumlah kasus saat pandemi. 

Studi ini juga mengungkap peran wilayah tropis di Asia Selatan dan Timur yang mendukung transmisi flu sepanjang tahun karena iklimnya. Selama pandemi, peningkatan kapasitas pengawasan genomik membantu para ilmuwan memahami peran wilayah seperti Afrika dan Asia Barat dalam sirkulasi flu global.

“Peningkatan kapasitas pengawasan genomik yang didirikan selama pandemi Covid-19 berarti bahwa kita akhirnya mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pola distribusi global flu musiman dan virus pernapasan lainnya,” jelas Moritz Kraemer, rekan penulis studi dari University of Oxford. 

“Dataset baru dan besar yang dapat diakses secara terbuka ini memberikan kesempatan untuk mempelajari hubungan rumit antara iklim, virus yang beredar bersamaan, dan perilaku manusia,” lanjut Kraemer. 

Studi ini juga menekankan pentingnya pengawasan influenza yang berkelanjutan, terutama di wilayah dengan sumber daya terbatas, untuk mengurangi risiko ketidaksesuaian vaksin dan mempersiapkan sistem kesehatan dalam menghadapi pandemi di masa depan. 

Hongjie Yu dari Fudan University mengatakan, sistem pengawasan yang telah didirikan untuk patogen pernapasan musiman juga dapat memainkan peran yang sangat penting ketika pandemi berikutnya muncul di masa mendatang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus